Pada Mei 2024 ini merupakan awal dimulainya giling tebu untuk diproses menjadi gula sampai pada empat bulan ke depan.
Di PG Rendeng sendiri target penggilingan tebu tahun ini sampai 300 ribu ton tebu dengan rendemen atau kadar gula di atas 7 persen.
General Manager PG Rendeng Erwin Fitri Hatmoko mengatakan, prediksi produksi gula tahun ini di PG Rendeng mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Diprediksi PG Rendeng tahun ini mampu memproduksi gula sampai 20 ribu ton. Sedangkan tahun sebelumnya hanya 15 ribu ton.
“Kemarin karena dampak el nino. Sekarang el nino sudah bergeser,” kata Erwin.
Pasokan tebu yang masuk ke PG Rendeng tidak hanya berasal dari Kudus belaka, tetapi pasokan tebu dari Jepara, Pati, Rembang, dan Blora juga masuk ke PG Rendeng.
Harapannya ada sinergi antara pabrik gula dengan petani, sehingga target gilingan tebu per hari sebanyak 3 ribu ton tebu bisa tercapai.
Dalam upacara pengantin tebu ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Satu di antaranya yaitu Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie.
Menurut Hasan, pengantin tebu merupakan ekspresi rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan berupa hasil panen tebu yang melimpah.
Ekspresi ini patut untuk dijaga dan dilestarikan sebagai bentuk kearifan lokal.
Dia berharap, pada musim giling kali ini petani tebu di Kudus dan sekitarnya ikut merasakan manisnya hasil panen tebu. Dengan begitu, petani kian sejahtera dan stok gula di pasaran tercukupi. (*)