TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Ditemukannya kasus meninggal dunia akibat demam berdarah atau DBD, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo minta masyarakat terus waspada.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengatakan sepanjang tahun 2024 ditemukan 1 kasus meninggal dunia akibat DBD.
"Ini bagi kami tentu pukulan luar biasa sampai ada yang meninggal. Sejak ditemukannya kasus meninggal kemarin kita sampai lakukan audit kasus. Kita hadirkan Puskesmas, pihak desa, Dinkes hadir. Sampai segitunya respon kita, jangan sampai terjadi lagi," ungkapnya.
Jaelan menyebut, satu kasus meninggal akibat DBD terjadi di kecamatan kota yang notabenenya merupakan daerah tidak begitu rawan dibandingkan daerah Wonosobo bagian selatan yang memiliki suhu hangat dan sering banyak terjadi kasus DBD.
Hal ini tentunya, masyarakat di seluruh wilayah Wonosobo diminta untuk selalu waspada terhadap DBD ini. Ditambah kondisi iklim saat ini yang tidak menentu mengakibatkan kasus DBD mengalami peningkatan.
Kasus kematian akibat DBD di Kabupaten Wonosobo terkahir terjadi pada tahun 2021 sebanyak 1 kasus, dan tahun 2022 sebanyak 1 kasus.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Wonosobo peningkatan kasus DBD di Kabupaten Wonosobo meningkat sejak awal tahun ini.
Hingga bulan April tercatat ada sebanyak 140 kasus DBD di Kabupaten Wonosobo dengan jumlah kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari-Maret.
"Untuk itu kita meminta masyarakat untuk selalu waspada segera datangi fasilitas kesehatan saat menemui gejala-gejala DBD agar segera mendapatkan penanganan," tandasnya. (ima)