UKSW

Pertunjukan Grup Jazz Unik Drew Tucker and The New Standard di UKSW Salatiga Pukau Penonton

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan grup musik asal Amerika, Drew Tucker and The New Standard di Balairung Kampus UKSW, Kota Salatiga, Rabu (8/5/2024) malam. Acara itu digelar atas kerja sama Program Studi (Prodi) Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui bahasa universal musik, Program Studi (Prodi) Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Kedutaan Besar Amerika Serikat mempersembahkan pertunjukan musik memukau pada Rabu (8/5/2024) malam.

Digelar di Balairung Kampus UKSW, Kota Salatiga, Jawa Tengah, grup musik asal Amerika Serikat, Drew Tucker and The New Standard memukau penonton dengan performa musik jazz instrumental dibalut dengan nuansa yang tidak umum.

Kelompok musik asal Florida tersebut memberi keunikan tersendiri dari vibraphone yang mampu meracik gaya soul, funk, jazz and hip-hop, juga sousaphone yang sangat jarang digunakan musisi pada umumnya.

Drew Matthew Tucker atau Drew Tucker yang memegang alat musik Vibraphone tidak datang sendirian. 

Dia bermain bersama William Edward Muter, pemegang Tuba-Sousaphone, Michael James Piolet yang memainkan drum, Murphy David Hartman Aucamp yang merupakan perkusionis, dan Jonathan Michael Torrence seorang penulis lagu.

Menyapa penonton yang hadir, Drew Tucker memberikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat yang mereka terima di Indonesia.

“Terima kasih, kami sangat senang berada di sini. 

Waktu yang indah dengan mahasiswa untuk berbagi tentang musik,” kata dia.

Selain memberikan penampilan spektakuler di panggung, mereka turut berkontribusi dalam pendidikan musik lokal.

Sebelum pertunjukan utama, mereka mengadakan workshop musik yang melibatkan mahasiswa UKSW.

Sebagai informasi, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengundang Drew Tucker and The New Standard untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Indonesia.

Dekan FBS UKSW, Drs Agastya Rama Listya, MSM, PhD mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu serta apresiasi kepada Drew Tucker and The New Standard. 

Menurut dia, kedatangan mereka bisa memikat hati para pengunjung baik mahasiswa maupun masyarakat umum yang datang.

Agastya juga menyatakan harapannya agar kerja sama semacam ini dapat terus berlanjut, membawa lebih banyak musisi berbakat untuk tampil di UKSW di masa depan.

“Banyak manfaat dari hal tersebut, beberapa di antaranya cross cultural understanding, diskusi musik lebih dalam, dan tentunya para mahasiswa kami mendapatkan wawasan dan pengalaman baru,” kata dia.

Sementara itu, Cultural Affairs Attache dari Kedutaan Amerika Serikat, Emily Norris, menyampaikan pentingnya acara itu dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.

Menurut dia, musik merupakan bahasa yang tidak ada batasannya.

“Melalui musik, masyarakat Indonesia dan US bisa saling mengerti.

Itu harapan kami dari program ini,” ungkap Emily.

Dia menekankan harapannya untuk adanya lebih banyak kerja sama dalam pertukaran mahasiswa dan budaya untuk memperdalam hubungan di masa mendatang.

Satu di antara penonton yang juga merupakan Dosen Prodi Seni Musik, Poedji Soesila, MA mengungkapkan decak kagumnya atas suguhan musik yang baru saja dinikmatinya.

“Konser yang luar biasa.

Format jazz yang dihadirkan begitu unik dengan penggunaan vibraphone dan sousaphone yang jarang digunakan.

Saya sebut unik, perpaduan instrumen yang tidak umum tetapi bisa masuk,” ujar dia.

Hal serupa juga diungkapkan peminat musik lainnya, yaitu Vivin.

Vivin mengaku baru melihat dan mendengar aransemen musik yang luar biasa.

“Lagu apapun diiringi dengan berbagai musik yang macam-macam yang menghasilkan musik yang luar biasa,” ujar warga Kota Salatiga tersebut. (*)

Berita Terkini