Berita Regional

Saka Tatal Ngaku Tak Tahu Menahu Pembunuhan Vina Cirebon, Peranannya Terungkap di BAP

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keseharian Pegi alias Perong terduga dalang kasus Vina Cirebon. Pegi ditangjap setelah DPO 8 tahun

TRIBUNJATENG.COM - Saka Tatal, mengatakan tak tahu kronologi kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya, Eky.

Ia berulangkali menegaskan tak terlibat peristiwa tersebut.

Saka Tatal mengaku sebagai korban salah tangkap.

Saka Tatal tercatat sebagai salah satu mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki.

Saka Tatal telah menghirup udara bebas pada April 2020.

Baca juga: Baru 5 Hari di Bandung, Ini Kesaksian Tetangga Soal Keberadaan Pegi Kasus Vina Cirebon Selama Ini

Baca juga: Fakta Lengkap Oknum Dokter Lecehkan Istri Pasien, Bilangnya Suntik Vitamin Padahal Obat Penenang

Saka divonis 8 tahun penjara saat umurnya 15 tahun.

Ia mendekam selama 4 tahun kurang karena mendapatkan remisi.

Diketahui, Vina dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016) malam atau 8 tahun lalu.

Vina ditemukan di lokasi tidak jauh dari mayat kekasihnya, Eki yang juga menjadi korban kebrutalan geng motor.

Ketika itu, Eki berusia sama dengan Vina yakni 16 tahun.

Setelah kasus ini kembali mencuat buntut viralnya film dokumenter kasus Vina, Saka dan kuasa hukumnya pun buka suara.

Saka mengaku tak kenal dengan dua korban, yakni Vina dan kekasihnya, Eky.

Ia pun heran mengapa dirinya ikut terseret kasus pembunuhan ini.

Saka mengaku dirinya juga tak tahu-menahu soal kronologi yang menyebabkan Vina maupun Eky tewas.

"Kronologi saya kurang paham (soal kasus Vina dan Eki), karena saya tidak ada di tempat waktu itu. Saya ada di rumah, lagi sama kakak saya dan paman saya dan teman-teman. Saya enggak kenal sama Eki dan Vina," ujarnya, Sabtu (18/5/2024).

Sebelum ditangkap, ia sedang diperintahkan membeli bensin oleh sang paman.

"Jadi ceritanya, waktu itu sebelum ditangkap saya disuruh sama paman untuk beli bensin bareng sama adiknya paman. Setelah isi bensin, saya niat nganterin motor paman itu. Pas baru nyampe, sudah ada polisi," ucapnya.

Dia mengaku menjadi korban penangkapan tanpa alasan jelas.

"Saya sudah jelasin, saya waktu itu cuma nganterin motor (ke paman), eh ikut ketangkep juga, tanpa penyebab apapun, tanpa penjelasan apapun, langsung dibawa," ujar dia.

Di kantor Polres, Saka mengaku mengalami penyiksaan yang memaksanya agar mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.

"Nyampe kantor Polres, saya langsung dipukulin, suruh mengakui yang enggak saya lakuin."

"Saya dipukulin, diinjak, segala macam sampe saya disetrum. Yang mukulnya pokoknya anggota polisi, cuma enggak tahu namanya, karena enggak kuat dari siksaan, saya akhirnya mengaku juga, terpaksa, enggak kuat lagi," katanya.

Saka juga menegaskan bahwa ia bukan anggota geng motor dan tidak memiliki motor sama sekali.

"Saya itu intinya enggak ikutan geng motor, saya enggak punya motor sama sekali," ucap pemuda 15 tahun kala kejadian itu.

Melalui kisah ini, Saka berharap dapat memulihkan nama baiknya.

"Dengan kejadian ini, saya pengen nama baik saya bagus lagi, seperti dulu lagi, karena saya sekarang susah nyari kerja, seharusnya saya bisa sekolah, kerja jadi malah kayak gini," ujar dia, dengan harapan yang besar.

Selain proses penangkapan dirinya, Saka juga mengungkapkan salah satu kejanggalan di kasus ini yaitu dia tidak mengenali salah satu pelaku, Rivaldi Aditya Wardana.

Sedangkan, 6 pelaku lainnya ia secara tegas mengaku mengenali.

"Kalau yang saya nggak kenal itu namanya Rivaldi, saya juga sempat bingung waktu di kantor polisi karena saya benar-benar nggak kenal," katanya.

Pengakuan itu pun dikonfirmasi oleh Titin selaku kuasa hukum yang saat itu mendampingi Saka Tatal selama menjalani proses hukum.

Titin mengatakan terdapat satu orang yang diduga tidak dikenali Saka Tatal dan 6 orang lainnya.

"Iya memang benar ada satu orang diduga pelaku bernama Rivaldi Aditia Wardana yang tidak dikenali oleh 7 orang lainnya termasuk Saka Tatal," ucapnya.

Yang terbaru pengacara Vina, Hotman Paris membeberkan peranan Saka Takal.

Peranan Saka Takal tersebut terungkap berdasarkan BAP Eko Ramadani.

"Ini saya bacakan BAP dari Eko Ramadani, yang ikut mengejar adalah Sudirman berbocengan dengan Dani naik motor Mio hitam, Supri berboncengan dengan Jaya naik motor warna Biru, Eka Sandi berboncengan dengan Saka naik motor Mio," ucap Hotman Paris.

Dalam BAP, Eko Ramadani mengaku saat memperkosa Vina tidak keburu ejakulasi.

"Bahkan saya mengatakan saat 'Saya memperkosa tidak sempat keluar sperma, karena harus gantian dengan yang lain'," kata Hotman Paris.

Hotman Paris menegaskan dalam BAP sudah jelas peranan para pelaku, termasuk Saka Takal.

"Dalam BAP sudah dijelaskan dengan terang benderang," ucap Hotman Paris. (TribunJakarta.com)

Berita Terkini