Berita Semarang

Dibantu ADB 201 Juta Dolar Amerika, Pemkot Semarang Akan Bangun Sistem Pengolahan Limbah Terpusat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ita juga meminta dinas terkait bisa menyiapkan anggaran untuk perbaikan infrastruktur pasca proyek ini selesai.

"Jangan sampai proyek selesai tapi tidak ada anggaran untuk perbaikan. Ada Bappeda, DPU, DLH, Kominfo, Perkim, termasuk PDAN. PDAM akan jadi operator," sebutnya. 

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Kuswara mengatakan, ada 13 kelurahan di empat kecamatan yang akan menjadi lokasi SPALD-T.

Empat kecamatan itu yaitu Semarang Tengah, Semarang Timur, Kecamatan Semarang Selatan, dan Genuk.

Sedangkan, lokasi IPAL berada di Banjardowo. 

"Ada saluran sepanjang 111,6 km dari rumah-rumah penduduk sampai IPAL di Banjardowo. Ini jadi prioritas daerah yang perlu penanganan segera untuk limbah," jelas Kuswara. 

Menurutnya, saluran IPAL komunal lebih jelas dikontrol dibanding IPAL individu. IPAL komunal tidak disimpan di rumah namun langsung dialirkan ke saluran IPAL. Ini mengurangi potensi pencemaran. 

"Ini mengurangi potensi pencemaran. Kalau yang Individual harus dikuras rutin berapa tahun sekali. Ini (SPALD-T termasuk IPAL jadi tidak perlu pengurasan," katanya. 

Baca juga: Nurandani Hardyanti Teliti Optimasi Pengolahan Limbah Industri Tahu

Kuswara menambahkan, IPAL di Banjardowo akan menggunakan teknologi khusus untuk pengolahan.

Nantinya, hasil pengolahan limbah layak dialirkan ke badan sungai dan tidak akan mencemari sungi. 

"Hasilnya dialirkan ke badan sungai, layak sesuai peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup," ucapnya. (eyf)

 

Berita Terkini