“Teman-teman media bisa menyaksikkan tidak ada pembatas dan kami kerap nongkrong bareng di beberapa kesempatan,” ucap Alfian pada Kamis (30/5/2024).
Eki juga menambahkan jika tidak ada konflik yang melatarbelakangi pembunuhan Eki.
"Intinya yang kami tahu tidak ada konflik yang melatarbelakangi Eki menjadi korban pembunuhan, karena pada saat itu pun XTC mengetahui kejadian tersebut, kami langsung mempercayakan ke pihak berwajib," katanya.
Baca juga: Inilah Sosok Nanda, Pedagang Keripik Yang Disodomi 6 Pelajar, Ternyata Atas Keinginan Sendiri
XTC sendiri, menurut Alfian, telah bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pada tahun 2012 dan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) pada tahun 2014-2015.
Sebelumnya, ramai diberitakan jika Vina dan Eki dibunuh oleh geng motor pada tahun 2016.
Disebutkan ada 11 tersangka pembunuh Vina.
Sebanyak 8 tersangka sudah ditangkap dan dipenjara.
Baca juga: UNIK! Suami dan Istri di Tegal Sama-sama Maju Cabup, Kompak Nyalon Lewat PDIP, Ini Alasannya
Sedangkan 3 terduga lain menjadi DPO hingga 8 tahun.
Kasus kematian Vina kembali viral setelah film Vina: Sebelum 7 Hari tayang.
Polda Jabar lalu merilis 3 DPO.
Satu DPO bernama Pegi Setiawan alias Perong pun berhasil ditangkap di Bandung pada 21 Mei lalu.
Namun tiba-tiba polisi menghapus dua nama DPO lain.
Kasus ini semakin rumit karena Pegi mengaku tak membunuh Vina dan dirinya difitnah.
(*)