TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Geliat perekonomian di Jateng tak lepas dari kelayakan akses jalan.
Bak nadi pada tubuh manusia, jalan menjadi penopang aktivitas perekonomian.
Meski demikian, tak semua kondisi jalan di Jateng dalam kondisi baik.
Data dari DPU Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jateng, total jalan rusak di Jateng mencapai 252,14 kilometer.
Data kerusakan jalan di Jateng tersebut dicatat pada triwulan I tahun 2024.
Total kerusakan tersebut dinagi menjadi dua kondisi, yang pertama kerusakan jalan berat yang mencapai 126,39 kilometer.
Kemudian kondisi jalan dengan kerusakan ringan yang dicatat oleh DPU Bina Marga Cipta Kerja mencapai 125,75 kilometer.
Tentunya kondisi tersebut menjadi penghambat laju perekonomian di Jateng.
Sejumlah pengemudi angkutan logistik juga mengakui hal tersebut.
Pasalnya kondisi jalan rusak membuat proses pengiriman barang molor.
"Kalau itu pasti, tidak mungkin negbut kan apalagi truk besar," papar Wijaya satu di antara pengemudi angkutan logistik asal Kota Semarang, Sabtu (1/6/2024).
Menurutnya kondisi jalan paling parah di Jateng ia temui di wilayah Wonogiri.
Selain bergelombang, lubang jalan juga tak bisa dihindari oleh Wijaya.
"Kendaraan tak bisa memilih jalanbkarena kerusakan jalan di sana parah," paparnya.
Keterangan Wijaya diperkuat dengan data dari DPU Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jateng.