Berita Jawa Tengah

Sekda Jateng Dorong BLUD Kesehatan Kedepankan Pelayanan Masyarakat

Penulis: budi susanto
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Jateng Sumarno mengisi FGD bertema Arah Kebijakan BLUD Kesehatan di Provinsi Jateng yang berlangsung di Gedung Gradhika, Semarang, Senin (10/6/2024).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekda Jateng, Sumarno mendorong Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bidang kesehatan untuk mengedepankan pelayanan kepada masyarakat. 

Hal ini disampaikannya dalam Forum Group Discussion (FGD) bertema "Arah Kebijakan BLUD Kesehatan di Provinsi Jateng" yang berlangsung di Gedung Gradhika, Semarang, Senin (10/6/2024).

"BLUD harus lebih mengedepankan profesionalisme dalam pelayanan."

"Sehingga layanannya menjadi lebih cepat, tepat, dan murah," ujar Sumarno.

Baca juga: Frans Pastikan Pengusaha di Jateng Tak Persoalkan UU KIA

Baca juga: Samsat Jateng Masifkan Sosialisasi Relaksasi Pajak Kendaraan Hibgga Blusukan ke Pasar Tradisional 

Sumarno menjelaskan bahwa BLUD diperbolehkan untuk menggunakan pendapatannya secara langsung untuk membiayai operasionalnya, yang memungkinkan layanan menjadi lebih efektif dan efisien.

"Konsep efisiensi juga penting diterapkan di BLUD, supaya dalam hal pendapatan bisa mandiri."

"Sehingga dapat menggunakan pendapatan secara optimal dan tidak banyak subsidi dari APBD," tambahnya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jateng, Muhdi menyebutkan, berdasarkan data sistem informasi rencana umum pengadaan barang (SiRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) periode November 2023, Jawa Tengah memiliki potensi belanja BLUD senilai Rp 3,91 triliun.

"Hal ini menunjukkan BLUD di Jawa Tengah memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat berkontribusi mengungkit perekonomian lokal dan nasional," katanya.

Dari total 5.040 BLUD di Indonesia, 531 di antaranya berada di Jawa Tengah.

Muhdi mengharapkan agar BLUD dapat mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk menambah pendapatan.

Muhdi juga mengungkapkan bahwa berdasarkan profiling BLUD 2023, terdapat beberapa isu yang memerlukan tindak lanjut. 

Di antaranya, perlu adanya penajaman pemahaman pemerintah daerah mengenai arah kebijakan dan tujuan pembentukan BLUD.

"Selain itu, masih banyak dijumpai bendahara atau pengelola uang BLUD yang perlu meningkatkan pengetahuan dalam aspek perpajakan," jelasnya.

Dengan dorongan ini, diharapkan BLUD di Jawa Tengah dapat terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional. (*)

Baca juga: Dewan Minta Pemkot Semarang Matangkan Rencana Pengembangan Pangan Lokal

Baca juga: Bos Rental Mobil Semarang Screening Ekstra Terhadap Penyewa, Buntut Kasus Amuk Massa di Pati

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Amuk Massa yang Tewaskan Bos Rental Mobil di Pati

Baca juga: Kabar Transfer Persebaya Surabaya: Setelah Flavio Silva, Giliran Mohammed Rashid Bakal Menyapa Bonek

Berita Terkini