Libatkan Teknologi Pengolah Sampah
Masan sudah berulang kali menyampaikan kepada kepala daerah untuk memasukkan teknologi dalam penanganan sampah di tingkat TPS dan TPA. Namun, masukan tersebut hingga sampai saat ini belum juga diakomodir dan direalisasikan.
Dia menyebut teknologi pengeolah sampah bisa menjadi solusi penanganan sampah di Kota Kretek jangka panjang.
Setiap desa didorong untuk menangani sampah melalui TPS masing-masing dengan memanfaatkan teknologi. Tujuannya untuk menekan transfer sampah dari desa ke TPA.
"Jangka panjang teknologi pengolahan sampah harus masuk di sini, biar tidak menunggu. Bupati harus lakukan kebijakan khusus, ini darurat menurut saya. Kalau tidak terselesaikan, jalan-jalan di Kudus bakal banyak sampah," ujarnya.
Teknologi pengolahan sampah bisa mencontoh desa yang sudah berhasil dan berjalan efektif. Misalnya Desa Prambatan Lor dan Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu yang kini sudah memiliki alat pemilah sampah.
Selain itu, siswa SMK NU Ma'arif Kudus juga sudah bisa menciptakan alat pemilah dan pengolah sampah yang bisa dikerjasamakan.
Jika dalam penanganan sampah dirasa sulit, bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga agar berjalan dengan cepat dan profesional.
"Soal teknologi pengolahan sampah bisa lihat daerah yang sudah jalan. Kalau sampah bisa diselesaikan di tingkat desa, yang dibuang ke TPA semakin sedikit. Penanganan sampah di level desa melalui TPS, setidaknya ada upaya masing-masing desa selesaikan sampah," ujar dia. (Sam)