Berita Regional

Pria Gantung Diri di Flyover Cimindi Bandung, Sempat Curhat Tak Punya Teman dan Sering Dirundung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Tak hanya di lingkungan rumahnya, dia mengaku bahwa pembullyan itu terjadi saat masih duduk di bangku SMP.

Kala itu, temannya memberikan air yang dibentuk seperti minuman kemasan rasa jeruk. Namun, ternyata isinya adalah air kencing.

Meski demikian, ia tak pernah menceritakan masalah tersebut kepada orang tuanya. Sebab, menurutnya, hal itu membuat teman-temannya semakin menjauhinya.

Di sisi lain, ia mengaku bahwa ayahnya memiliki sifat temperamental. Sehingga, akan bereaksi emosional untuk membelanya. Dia pun khawatir hal ini akan memperburuk situasi yang dialaminya.

Disebutkan, pengalaman dibully sejak kecil dan ketidakmampuannya dalam menceritakan masalah ke orang-orang terdekat, membuatnya ada dorongan untuk mengakhiri hidup.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Meninggal di Flyover Cimindi Bandung, Sempat Curhat Dibully dan Tak Punya Teman"

Baca juga: Berawal Ponsel Diminta Ayah Tiri, Siswi SMA Ditemukan Tewas Gantung Diri

Berita Terkini