“Kami berwudu dengan air yang mengalir dari luar dan masuk ke dalam lubang.
Kami pasrahkan semuanya kepada Allah,” tutur Nofrianto.
Setelah itu mereka sempat tertidur dengan posisi duduk di dalam lubang tambang berukuran 1 x 1 meter tersebut.
Namun tidur mereka tak nyenyak karena sesekali terdengar gemuruh guntur dan longsor dari dalam lubang.
Selain itu, keduanya sempat mendengar suara teriakan dari luar lubang
Teriakan tersebut membuat mereka optimis pertolongan akan datang.
"Ada sempat terdengar suara dari luar memanggil nama kita berdua.
Tadinya tenaga kita sudah lemah, jadi bangkit lagi karena suara panggilan itu," kenang Nofrianto.
Ternyata sebelum Nofrianto dan Zulpin masuk ke dalam lubang tambang tepatnya di titik bor 19, paman Nofrianto sebagai penjaga lubang mengetahui hal itu.
Namun evakuasi keduanya membutuhkan waktu satu jam karena sang paman dibantu warga menggali material longsor menggunakan alat seadanya.
"Dari jam 11 malam kami tertimbun, bisa keluar dalam lubang nanti jam 7 pagi keesokan harinya," imbuh Nofrianto menutup ceritanya.
Sesuai data pada Selasa (9/7/2024) pukul 12.30 Wita, korban longsor meningal dunia sebanyak 20 orang.
Dari jumlah itu, 12 berhasil dievakuasi manual, 7 orang dievakuasi helikopter dan 1 orang masih dalam perjalanan.
Sedangkan korban selamat 51 orang dan 49 orang masih dalam pencarian Tim Gabungan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul UPDATE 20 Nama Korban Meninggal di Tambang Longsor di Suwawa Gorontalo, 49 Orang Masih Dicari
Baca juga: Longsoran Bebatuan Kapur Tewaskan Pemilik Tambang Ilegal di Grobogan