Pada saat itu, sesar tersebut menyebabkan gempa dengan kekuatan M 6,8 dan kerusakan hingga radius 500 kilometer.
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (2/5/2020), sesar Lasem juga pernah menimbulkan gempa di Kudus pada 1877 dan Semarang pada 1856, 1958, 1959, dan 1966.
Sesar Lasem termasuk sesar dengan kelurusan paling panjang dan menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut.
Sesar Lasem juga mempunyai ciri morfologi lain, yaitu pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.
Meski BMKG mendeteksi 15 sesar aktif yang dapat memicu gempa di Jateng, waktu kapan gempa akan terjadi belum bisa diprediksi.
Karena alasan itulah Hery meminta bangunan yang berdiri di sepanjang sesar aktif untuk dibangun sesuai kaidah bangunan tahan gempa.
“Potensi artinya bahanya ada. Tapi, kapan waktunya belum bisa diprediksi,” jelasnya.
Itulah daftar sesar aktif di Jawa Tengah yang dapat memicu gempa di beberapa wilayah Jateng.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BMKG Temukan 15 Sesar Aktif di Jawa Tengah, Apa Dampaknya?