Rupanya, usai meninjau banjir di Karanganyar Demak Jokowi langsung ke Lanumad Ahmad Yani Semarang dan kembali ke Jakarta.
Belum diketahui alasan pasti Jokowi batal ke Kudus.
Namun selama ini, di Kudus berkembang mitos pejabat yang berani melewati Jembatan Tanggulangin akan lengser dari jabatannya.
Mitos serupa juga ada di kawasan Menara Kudus. Pejabat yang melewati pintu gerbang depan kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus maka juga akan lengser dari jabatan yang diembannya.
Mitos di Jembatan Tanggulangin dan pintu gerbang depan kompleks Masjid Menara Kudus itu tak terlepas dari kisah tentang Rajah Kalacakra yang dipasang Sunan Kudus.
Apakah batalnya Jokowi terkait mitos tersebut?
Kisah pejabat yang tak berani melewati Jembatan Tanggulangin dan pintu gerbang depan kompleks Masjid Menara Kudus sudah sering terdengar.
Cerita itu misalnya muncul dari Bupati Kudus, HM Hartopo.
Usai dilantik sebagai Bupati Kudus di Gedung Gradhika Bakti Praja Kota Semarang, Jumat (9/4/2021), ternyata Hartopo pilih menghindari Jembatan Tanggulangin.
Padahal lazimnya, jalur yang ada di jalan pantura ini adalah akses jalan yang paling cepat dan lazim dipakai warga Kudus saat pulang dari Semarang atau bahkan Jakarta.
Saat itu, Hartopo tidak melintasi Jalan Pantura Demak-Kudus yang melewati Jembatan Tanggulangin.
Hartopo memilih jalan memutar melewati rute Semarang ke Purwodadi, lalu ke Bulungcangkring dan langsung menuju Masjid Agung Kudus.
Sesampainya di Masjid, Hartopo menunaikan ibadah salat Ashar berjamaah.
Kemudian dilanjutkan berdoa di Makam Bupati Kudus pertama yakni Muhammad Idris, alias Raden Tumenggung Harjodinegoro bergelar Raden Tumenggung Tjondro Negoro IV.
Setelah itu rombongan menuju ke Kantor Bupati Kudus dengan berjalan kaki.