Berita Semarang

Sosialisasi Bahaya Kekerasan Seksual, Kopri PKC PMII Jateng "Goes to Pesantren"

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopri PKC PMII Jawa Tengah memiliki agenda Kopri Goes to Pesantren yang bekerjasama dengan UNICEF.

Chintami dari KOPRI PKC PMII Jawa Tengah.

TRIBUNJATENG.COM - Kopri PKC PMII Jawa Tengah memiliki agenda "Kopri Goes to Pesantren" yang bekerjasama dengan UNICEF.

Program ini dilakukan dengan menggandeng 13 pesantren di Jawa Tengah untuk dilakukan sosialisasi bahaya kekerasan seksual.

Sejumlah 13 pesantren tersebut antaralain, Pondok pesantren Roudlotut Thalibin Leteh Rembang, Pondok Pesantren Dhiya’ul Qur’an Kajen Pati, Pondok Pesantren Manba’ul A’la Jagalan Grobogan, Pondok Pesantren Al-Aqsho Tahfidzul Qur’an Grobogan, Pondok Pesantren An Nur Blora.

Kemudian Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, Pondok Pesantren An Nawawi Purworejo, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu Kebumen, Pondok Pesantren Al-Qur’aniyy Az-Zayadiyy Surakarta, Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta.

Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga, Pondok Pesantren Nurul Asna Salatiga, dan Pondok Pesantren Syafi’I Akrom Pekalongan.

"Jumlah peserta yang dijangkau dalam kegiatan ini adalah sebanyak 100 santri per pondok pesantren," kata Ketua Kopri PKC PMII Jateng, Chintami Budi Pertiwi melalui keterangan tertulisnya pada Tribunjateng.com, Minggu (14/7/2024). 

Ia mengatakan, kegiatan ini berangkat dari keresahan Kopri Jawa Tengah dalam melihat data kekerasan seksual berdasarkan data yang diperoleh dari DP3AKB Provinsi Jawa Jengah yang menunjukkan bahwa wilayah provinsi ini merupakan kedua tertinggi kasus kekerasan seksual.

"Keberagaman kasus kekerasan seksual dari data yang terlapor salah satunya adalah dari pondok pesantren. Lembaga pendidikan keagamaan yang dipercaya bisa menjadi ruang belajar ilmu agama justru terjadi kekerasan seksual," ungkapnya.

Maka, lanjut Chintami, agenda Kopri goes to Pesantren ini menjelaskan mengenai definisi kekerasan seksual, dampak kekerasan seksual, sampai mitigasi yang harusn dilakukan jika terjadi kekerasan seksual.

Adapun, program yang diinisiasi oleh bidang advokasi dan jaringan Kopri Jawa Tengah ini disampaikan langsung seluruh materi nya oleh tiga pengurus Kopri Jawa Tengah, yakni Chintami Budi Pertiwi selaku Ketua Kopri PKC PMII Jawa Tengah, Nurul Hanivah selaku Ketua Bidang Advokasi dan Jaringan Koprin PKC PMII Jawa Tengah, dan Sewi Avivah selaku Ketua Kaderisasi Kopri PKC PMII Jawa Tengah.

"Kami berharap pasca agenda ini pesantren-pesantren di Jawa Tengah bisa lebih aware terhadap kekerasan seksual dan bisa menjadi ikhtiar pertama dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual," jelasnya.(*)

Berita Terkini