TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Sarasehan "Srawung Ben Ora Suwung", Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang berupaya menjembatani seniman berekspresi secara berkelanjutan.
Ketua Komisi A DPRD Jateng, Mohammad Saleh pun menaruh perhatian terhadap eksistensi para pelaku seni di Batang.
Dia mengkhawatirkan generasi milenial yang condong terhadap kesenian manca, maka sarasehan mengakomodir seniman agar karyanya makin dikenal.
Baca juga: 89 Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Batang Dirombak
Baca juga: PT Nestle Bandaraya Batang Didorong Serap Banyak Tenaga Kerja Jateng
“Tidak hanya seni tradisional, tapi banyak segmen yang bisa kami dukung."
"Bentuknya sarpras untuk pentas, bisa juga dana yang dihibahkan untuk menunjang pelaku seni berekspresi,” tuturnya kepada Tribunjateng.com, Senin (15/7/2024).
Salah satu aksi nyata yang mendukung regenerasi Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), tiap pementasan dalang cilik akan dipermudah aksesnya.
Selain sarpras, dukungan peningkatan kompetensi pun dibutuhkan, pelaku seni, salah satunya Komunitas Kesenian Rakyat Batang (KKRB).
Sementara itu, Perwakilan KKRB, Agus Efendi mengakui, belum menemukan citra khusus Batang dalam menampilkan karyanya, dan DKD dirasa mampu mengarahkan.
“Misalnya, seni jaranan yang selama ini berkiblat gaya Banyumasan, Temanggungan, maupun Kendal."
"Kami mohon arahan agar punya ciri khas jaranan pesisiran berkarakter prajurit Mataram karena erat kaitannya dengan Ratu Batang,” jelasnya.
Ketua DKD Batang, Achmad Suroso mengapresiasi, respons positif para pelaku seni berbagai genre, karena membuktikan ada kesamaan tujuan.
Yakni memajukan kesenian Batang dengan mengkolaborasikan antara DKD, Pepadi, maupun kesenian tradisional.
“2025 akan ada penampilan spektakuler kolaborasi seniman di Batang, khusus kesenian tradisional."
"Salah satunya, akan ada seni jaranan pesisiran yang menunjukkan karakter masyarakat Pantura Batang dalam berkesenian,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Ini Sosok Juni Prayitno, Pemuda Kendal Kembangkan Aplikasi Protades, Pernah Jadi Korban Mafia Tanah
Baca juga: PLN Sukses Kawal Gelaran Final Four Proliga Putaran Kedua Semarang dengan Pasokan Listrik Andal
Baca juga: Grebeg Suran di Kemutug Lor Banyumas: Ogoh-Ogoh Babi Hutan Hingga Nyamuk Dibakar Seusai Diarak
Baca juga: 3 Kurir Ditangkap Sepulang dari Banyumas, Kirim Pesanan 50 Gram Sabu, Terima Imbalan Rp2 Juta