Berita Tegal

Tumbuh Sehat Bersama Satu Dekade Program JKN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rokhilah saat menemani anaknya Putri Nur Fadilah sedang mewarnai buku kaligrafi di belakang rumahnya di Kelurahan Kaligangsa, Kota Tegal, Selasa (2/7/2024).

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Bibir Rokhilah (47) melebar dan pipinya mengembang saat memandangi anaknya, Putri Nur Fadilah (11) sedang makan sepiring nasi dengan sayur bayam. Sesekali kedua bola matanya tampak berkaca-kaca.


Gadis kecil yang kini tumbuh sehat itu oleh dokter memang diharuskan mengonsumsi sayur-sayuran untuk mempermudah proses pencernaan dan memperlancar buang air besar (BAB).


Setelah selesai sarapan, Putri beranjak ke kamarnya mengambil buku kaligrafi dan pensil warna. Dia duduk di dekat ibunya sembari mewarnai buku kaligrafi. Rokhilah lalu menyingkap baju anaknya menunjukkan dua bekas luka jahitan di perut, berada di atas dan bawah pusar. 


“Dua hari setelah lahir, anak saya tidak bisa BAB karena ada kelainan di usus. Putri dua kali operasi buat anus samping, terakhir saat usianya 10 tahun,” kata Rokhilah sembari mengelus kepala anaknya, Selasa (2/7/2024). 


Putri, anak semata wayang Rokhilah bersama suaminya Mas Ar Rohman (44) warga Kelurahan Kaligangsa RT 01 RW 01, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, saat bayi didiagnosis mengalami penyakit Hirschprung atau Megakolon Kongenital. 


Penyakit itu menyebabkan tidak bisa BAB hingga mengalami muntah-muntah dan perut membesar.


Dalam jurnal kesehatan ‘Hirschprung’s Disease: Metode Diagnosis dan Tatalaksana’ yang dipublikasikan Universitas Malahayati Bandar Lampung pada 2023, penyakit hirschprung berkaitan dengan hilangnya kemampuan dilatasi dan peristaltik usus akibat tidak adanya sel ganglion pada sistem saraf di dinding saluran pencernaan. Penyakit itu umumnya dialami di tahun pertama kehidupan.


“Putri dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang, tapi karena baru lahir jadi harus menunggu enam bulan baru bisa dioperasi buat anus samping. Jarak enam bulan berikutnya, dilakukan operasi penyambungan usus ke anus,” ujarnya.


Tidak berhenti di situ, setiap dua tahun sekali dilakukan operasi pembersihan dan pemotongan sel saraf usus yang rusak. Kondisi yang belum membaik itu seringkali menyebabkan sulit BAB hingga harus dibantu pil Fleet Enema. 


Pada 2023 kemarin, Putri kembali menjalani operasi kolostomi di RSUP Sardjito Sleman, jarak enam bulan berikutnya lalu dilakukan operasi penyambungan usus ke anus.


“Alhamdulillah lancar, kata dokter insyaallah itu operasi terakhir. Sudah normal lewat anus, tapi masih pemulihan karena tiga jam sekali BAB terus,” katanya.


Bagi Rokhilah, anaknya bisa tumbuh sehat hingga setinggi 130 centimeter seperti keajaiban, di tengah kehidupan keluarganya yang pas-pasan. Dia sehari-sehari hanya ibu rumah tangga dan suaminya bekerja serabutan di Pelabuhan Jongor Tegal.


Semua operasi dan perawatan anaknya sejak usia enam bulan hingga 10 tahun dijamin oleh BPJS Kesehatan. Keluarga Rokhilah terdaftar di program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), sejak tahun 2014.


“JKN benar-benar menjadi pelindung dan jaminan kesehatan bagi warga tidak mampu seperti kami. Bahkan memberikan harapan hidup bagi anak saya,” ucapnya.


Manfaat program JKN sebagai perlindungan jaminan kesehatan juga dirasakan oleh Erva Wahyuni (21), warga Kelurahan Margadana RT 04 RW 04, Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Pada 2022 lalu, dia didiagnosis mengalami kanker tulang di lutut kaki kiri. 

Halaman
123

Berita Terkini