5 daerah masuk kategori sedang. 7 daerah kategori rendah.
Baca juga: Polda Jateng Deklarasikan "Zero Knalpot Brong" untuk Kamtibmas Kondusif di Pilkada 2024
Baca juga: Penyelidikan Polda Jateng di Kasus PPDS Undip, Tak Hanya Dalami Pungli dan Perundungan, Ada Hal Lain
"Variabel penentu tingkat kompetisi dalam pilkada di Jawa Tengah meliputi jumlah pasangan calon, eksistensi petahana, mesin politik, modal sosial, dan dukungan finansial yang dimiliki oleh pasangan calon," papar Wahid Abdulrahman kepada Tribunjateng.com, Selasa (3/9/2024).
Mahasiswa Program Doktoral Goethe University Frankftur Jerman ini menyebut, tingkat kompetisi yang tinggi atau ketat itu berpotensi terjadi di Kota Semarang, Kendal, Demak, Kudus, Kota Salatiga, Jepara, Pati, Rembang, Grobogan, Sragen.
Selanjutnya, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Kota Surakarta, Kota Magelang, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Kota Tegal, dan Batang.
Dia mencontohkan, Kebumen masuk kategori tinggi karena terdapat dua bakal paslon yakni satu paslon petahana (Arif Sugiyanto-Ristawati P yang diusung oleh PDIP, Golkar, PKS,PAN, PPP, Perindo, Buruh, PBB) dan satu paslon penantang (Lilis Nuryani-Zaeni M diusung oleh PKB, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PSI, Gelora, Ummat).
"Secara dukungan partai keduanya relatif berimbang."
"Sementara paslon penantang memiliki jaringan politik, modal sosial, dan finansial yang kuat, sehingga Pilkada di Kebumen berlangsung sengit," katanya.
Sebaliknya, tingkat kompetisi yang rendah berpotensi terjadi di 7 kabupaten/kota yakni Kabupaten Semarang, Blora, Sukoharjo, Wonosobo, Banyumas, Brebes, dan Kota Pekalongan.
Di wilayah tersebut terdapat 1 paslon yang sangat mendominasi bahkan di beberapa daerah seperti di Brebes dan Banyumas berpotensi melawan kotak kosong.
"Di Brebes bakal paslon Paramitha Widya K-Wurja diusung oleh 11 partai, 98persen suara sah atau 100 persen kursi DPRD."
"Di Banyumas bakal paslon Sadewo Tri L-Dwi Asih didukung 12 partai," tandasnya. (*)
Baca juga: FEBI UIN Saizu Purwokerto Sukses Gelar Visiting Lecture, Beginilah Masa Depan Penelitian di ASEAN
Baca juga: BREAKING NEWS, Mobil Tertamper KA Argo Anggrek di Cilosari Semarang, Mesin Mati di Rel Kereta
Baca juga: Kecelakaan Maut di Banyumas, Pengendara Motor Warga Kalibagor Tewas Seketika, Tubuh Terlindas Truk
Baca juga: VIRAL Motor Terbakar di SPBU Todanan Blora, Begini Kata Polisi