TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - 1.000 pelajar di Kota Pekalongan antusias mengikuti Gerakan Ayo Membaca.
Kegiatan ini menjadi rangkaian gelaran Festival Literasi 2024 yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan bersama Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, Kamis (5/9/2024).
Gerakan Ayo Membaca diikuti pelajar sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA, hingga perguruan tinggi, serta guru pendidik, pengelola Perpustakaan Masyarakat (Perpusmas), termasuk juga pegiat literasi di Kota Pekalongan.
Baca juga: Pemkot Pekalongan Komitmen Tingkatkan Tata Kelola Kearsipan
Baca juga: Kota Pekalongan Kirim 7 Atlet Berlaga PON Aceh Sumut XXI Tahun 2024
Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyambut baik Kampanye Ayo Membaca ini.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat membaca di kalangan pelajar dan masyarakat, sekaligus Indeks Pembangunan Literasi Manusia (IPLM) Kota Pekalongan.
Mengingat, di era globalilsasi ini masyarakat harus mampu bersaing untuk dapat bertahan dari segala tekanan dari dunia luar.
Agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang handal dan memperoleh banyak inspirasi, maka perlu banyak membaca buku.
"Sebab, dengan banyak membaca buku akan dapat meningkatkan pengetahuan SDM, meningkatkan kecerdasan untuk pengembangan diri sendiri, menumbuhkan sikap kritis, kreatif, dan inovatif."
"Sehingga, akan menjadi SDM yang dapat bersaing dan menjadi Generasi Emas," ucapnya melalui Tribunjateng.com, Kamis (5/9/2024).
Disampaikan Inggit Soraya, tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia masih dalam taraf yang memprihatinkan.
Ini jika dibandingkan dengan negara lain.
Di Indonesia tingkat gemar membaca masih 0,001 persen.
Artinya dalam 1.000 orang hanya 1 orang yang gemar membaca.
Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Hadiri Perayaan HUT RI ke-79 di Dukuh Sigerung Sragi
Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Resmikan Ruas Jalan Domiyang-Notogiwang
Oleh karena itu, dengan adanya Kampanye Ayo Membaca ini, Inggit Soraya berharap gerakan budaya gemar membaca di Kota Pekalongan khususnya dapat meningkat.
Karena di Kota Pekalongan telah hadir 1.000 pemuda pejuang literasi dan relawan-relawan pustakawan yang akan memperkuat barisan dalam meningkatkan budaya gemar membaca masyarakat.