Saat penganiayaan itu terjadi, banyak polisi yang menghardik para terpidana kasus Vina dengan menyebut mereka binatang dan perkataan kasar lainnya.
Hal itu, kata Afif, dilakukan setiap malam secara bergantian oleh para polisi, sebelum terpidana dipindah ke Polda Jabar.
Melihat hal itu, tahanan lain pun gemas dan ikut memukuli terpidana kasus Vina.
Afif mengaku, saat para polisi maupun tahanan lain menanyakan kebenarannya ke para terpidana, mereka semua membantahnya.
"Tapi mereka dipukuli kayak bagaimana, mereka jawab Demi Allah saya gak ngelakuin.
Pukuli banyak, tapi mereka tetap menjawab enggak A' demi Allah saya gak melakukan," ungkap Afif.
Afif mengaku ikut memukul juga karena gemas.
Meski begitu, Afif mengaku saat itu merasa aneh karena para terpidana tetap tidak mau mengakui.
Apalagi setelah dia tanya langsung ke terpidana Rivaldy.
"Waktu di Polres dia cerita ke saya, gak sanggup A nerima kayak gini. Karena dia mungkin sudah terlalu capek dipukulin," jelasnya.
Afifullah pun mengaku salut dengan para terpidana yang tetap kukuh tak mengaku meski dipukuli oleh para napi.
"Mungkin kalau saya jadi mereka saya tidak sanggup bang," kata dia.
Ia pun memastikan kalau kesaksiannya itu benar dan tidak dibuat-buat.
"Saya berani disumpah bagaimana pun berani, karena saya benar ada di dalam situ," ungkap dia lagi.
Sebelumnya, seluruh terpidana dalam sidang PK mengakui adanya penganiayaan dan penyiksaan itu.