"Jadi kita bisa perkirakan begitu, tapi jelasnya ya ketika sudah kita ajukan laporan oleh Sandi di Kejari. Kita akan lihat nanti akan ada rekap mengenai berapa total nilai kerugian," ujar dia.
Dugaan korupsi itu berangkat dari keresahan para petugas Damkar di UPT-UPT Kota Depok, yang menyaksikan ketidakpedulian pemerintah dalam menangani alat-alat yang rusak.
"Karena ini kan banyak dari pengaduan Sandi kan banyak peralatan-peralatan sudah lama rusak dan memang enggak pernah dibenahi, enggak pernah diperbaiki, dan perawatannya juga kurang," tutur Deolipa.
Adapun Kejari Kota Depok pada hari ini akan meminta keterangan Sandi terkait laporan dugaan korupsi Dinas Damkar Kota Depok.
Sandi akan dimintai keterangan di Kejari Depok, GDC Komplek Perkantoran, Jalan Boulevard Raya Kota Kembang, Jatimulya, Cilodong, Kota Depok.
Sebagai informasi, petugas UPT Damkar dan Penyelamatan Cimanggis, Martinnius Reja Panjaitan (31) meninggal dunia setelah bertugas memadamkan kebakaran rumah potong ayam di Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jumat (18/10/2024).
Sebelum meninggal, Martinnius sempat mengalami sesak sampai akhirnya ia dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans relawan. Namun, Martinnius meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mertinnius diduga meninggal akibat keracunan karbon monoksida. Paru-paru korban disebut dipenuhi asap.
Korban dan petugas damkar yang memadamkan kebakaran rumah potong ayam di Pasar Cisalak bertugas tanpa menggunakan masker SCBA. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Proses Pemadaman Kebakaran di Pasar Cisalak Tak Sesuai SOP Berujung Gugurnya Petugas Damkar Depok..."
Baca juga: Detik-detik Damkar Bantu Lepaskan Alat Kelamin Pria Bogor yang Tersangkut Resleting