TRIBUNJATENG.COM - Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia, mencakup 11,2 persen dari total kecacatan dan 18,5?ri total kematian.
Untuk mencegah stroke, penting untuk mengendalikan faktor risikonya.
Menurut dr. Yudhi Pramono, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, sekitar 90 % kasus stroke dapat dicegah melalui pengelolaan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kurangnya aktivitas fisik.
Baca juga: Nasib Pria Alami Stroke Setelah Dapat Pijat Gratis dari Salon Potong Rambut
Baca juga: Sosok Marjan Lestahulu Anggota TNI Sakit Stroke Namun Tetap Mengabdi
Pentingnya Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang teratur dapat menurunkan risiko stroke hingga 25 % . Dr. Elina Widiastuti dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga menyebutkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, tetapi juga membantu mengurangi stres, meningkatkan fungsi kognitif, dan mencegah jatuh pada orang tua.
Berikut adalah beberapa jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan untuk mencegah stroke:
1. Aktivitas Aerobik
Aktivitas aerobik seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang sangat dianjurkan.
Disarankan untuk melakukan aktivitas ini selama minimal 150-300 menit per minggu atau 3-5 kali per minggu.
Anda bisa membagi waktu 30 menit setiap hari untuk berjalan atau berlari.
2. Penguatan Otot
Melakukan aktivitas penguatan otot seperti gym, yoga, atau pilates juga penting.
Disarankan untuk melakukan aktivitas ini 2-3 kali dalam seminggu.
Penguatan otot dapat membantu menjaga kekuatan fisik dan keseimbangan, yang sangat bermanfaat terutama bagi orang tua.
3. Mengurangi Aktivitas Sedentari