Dalam proyek ini, peran Kepala Sekolah di fasda perubahan 2.0, ikut terjun langsung mengawasi berjalannya pelatihan.
"Mereka ikut langsung dan juga sebagai motivator untuk peserta dan juga observer kan karena mereka terlibat untuk melihat sejauh mana pembuatan media dan juga menggunakan di kelasnya, implementasinya."
Untuk pelatihan sudah ada di 14 satuan pendikan Sekolah Dasar di kecamatan Balapulang.
Tim The Big Books menyasar minimal 50 peserta untuk memenuhi kuota medium.
"Jadi kami ambil dari 14 kebetulan memang di kecamatan Balapulang yang capaian numerasinya masih dalam tahap sedang dan kurang itu di 14 sekolah itu," ungkap Juni.
Dalam implementasinya, terdapat media numerasi non digital seperti gelas bilangan yang dapat membantu siswa kelas awal dalam memahami konsep numerasi.
"Peserta itu ada yang buat gelas bilangan itu untuk numerasinya dari satuan untuk dekomposisi dari bilangan dari ada ratusan, satuan dan sebagainya untuk memisah-misahkan," jelas Juni.
Gelas bilangan menggunakan lidi dan sedotan jadi setiap gelas yang digunakan itu diberi keterangan.
Lidi atau sedotan tersebut itu nanti dimasukkan ke kategori ratusan puluhan satuan yang kemudian bisa dijumlahkan.
Metode gelas bilangan juga perlu disesuaikan dengan fase atau kelasnya.
Contohnya fase A atau fase B masih dalam tahap menghitung puluhan.
"Fase C itu kan sudah sampai ratusan atau puluhan ribu berarti sesuaikan dengan itu dan juga bisa dijumlahkan sebetulnya.
Untuk penggunaannya jadi misalnya kita mau menghitung 1200 ditambah 1250, ditambah dengan 2500 misalnya.
Jadi 2-nya dikasihkan di ribuan, 5-nya di ratusan, kemudian kalau 500 ya berarti 0-nya di satuan ya gitu," papar Juni.
Pengukuran keberhasilan proyek ini dilakukan melalui pre test dan post test, Juni mengatakan ada hasil yang cukup signifikan seusai keduanya dilakukan.