Kisah Inspiratif

Kisah Nyata Usman Haidar Mantan Anggota JI Umar Cerita Pengalaman Dua Tahun di Afghanistan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Usman Haidar, mantan anggota Jemaah Islamiyah yang kini kembali setia ke pangkuan NKRI.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Usman Haidar bin Sef (58), kini yakin dengan keteguhan hatinya untuk kembali setia ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) itu menceritakan awal mula mengenal organisasi terlarang tersebut sejak masih duduk di bangku SMA. Awalnya, Usman mengikuti kajian agama yang diberikan oleh Ustaz Abdullah Sungkar di Surabaya.

“Kemudian lewat kajian beberapa kali atau beberapa puluh kali, saya akhirnya dipahamkan kepada beliau bahwa dakwah ini perlu ada satu perjuangan,” kata Usman dalam acara dialog kebangsaan di sebuah hotel wilayah Depok, Jawa Barat, Minggu (3/11/2024).

Usai puluhan kali mengikuti kajian agama, Usman diperintahkan oleh gurunya bergabung dengan wadah organisasi perjuangan yang dikenal saat ini dengan sebutan JI. Menurut Usman, para pendiri JI, termasuk gurunya merupakan jebolan dari organisasi Negeri Islam Indonesia (NII).

“Akhirnya beliau (gurunya) bersama teman-teman senior mendirikan Jemaah Islamiyah sekaligus keluar dari bandar NII,” ungkapnya.

Karena melihat pandangan-pandangan gurunya mengenai JI, Usman pun akhirnya bergabung. Puncaknya pada tahun 1986, Umur memutuskan untuk berangkat ke negara konflik Afganistan dengan tekad berjihad di jalan Allah.

“Kalau di Afghanistan ini kan musuh bersama, musuh bersama baik itu musuhnya Amerika, musuhnya Pakistan, musuhnya China, musuhnya NATO, yaitu Rusia pada saat itu,” ujarnya.

Selain menuntut ilmu agama, Usman juga berlatih menggunakan senjata untuk perang selama berada di Afganistan.

Di Afganistan, Usman bergabung dengan organisasi mujahidin Al-Ittihad Al-Islamiyah pimpinan Abdurrahman Rasul Sayyaf.

Setelah dua tahun di Afganistan, Usman memutuskan kembali ke tanah air untuk menjadi seorang pendakwah.
Namun di tahun 2004, Usman dijebloskan ke penjara atas dugaan kasus menyembunyikan dua pelaku teroris Noordin M Top dan Azahari.

Dari kasus tersebut, Usman mendekam di penjara selama tiga tahun. Tak berhenti di situ, Usman kembali berhadapan dengan hukum atas kasus yang sama di tahun 2021. Di balik jeruji besi inilah, Usman mulai melakukan perenungan akan berdirinya bangsa Indonesia.

“Pertama, saya melihat ini sesuai dengan ilmu yang kita kasih, kemudian yang kedua sesuai dengan kesepakatan bersama kita,” ungkapnya.

“Kemudian yang ketiga, setelah kami belajar daripada pendapat-pendapat ulama yang ada di Indonesia, di mana kami mendapatkan satu informasi yang jelas bahwa proses lahirnya Indonesia ini tidak bisa dijauhkan dari usaha-usaha para ulama di masa lalu,” sambungnya.

Atas perenungan dan ilmu yang didapatkan, Usman bersama rekan-rekannya akhirnya sepakat untuk membubarkan JI pada Juni 2024 lalu. Dengan demikian, seluruh mantan anggota JI berjanji kembali setia pada pangkuan NKRI.

Amir Terakhir

Halaman
12

Berita Terkini