Pilkada Kabupaten Semarang 2024

Serba-serbi Simulasi Pilkada Kabupaten Semarang 2024, Dari Busana Adat Sampai Surat Suara Unik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO DISAMARKAN - Anggota KPPS berbaju adat khas daerah menunjukkan surat suara yang foto pasangan calonnya disamarkan menjadi makanan dan bunga dalam simulasi tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024 di Kantor Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada Minggu (10/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - KPU Kabupaten Semarang menggelar simulasi tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Kabupaten Semarang, dan Jawa Tengah di Kantor Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada Minggu (10/11/2024) siang.

Simulasi tersebut dimeriahkan dengan para anggota KPPS yang mengenakan pakaian adat daerah, di antaranya khas Dayak, khas Jawa, khas NTT, dan lain sebagainya.

KPU Kabupaten Semarang, Bambang Setyono mengatakan, konsep dengan pakaian adat tersebut dihadirkan untuk melestarikan kebudayaan dan adat setiap daerah.

Baca juga: Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara Pilkada Serentak 2024, Ini Pesan KPU Wonosobo

“Pakaian adat ini kita buat agar kita itu tidak meninggalkan adat di Indonesia.

Adat istiadat juga harus digunakan, istilahnya wong Jawa aja ilang Jawa-ne (orang Jawa jangan sampai hilang ke-Jawa-annya),” kata Bambang kepada Tribunjateng.com.

Sementara itu, simulasi digelar dengan tahapan dan proses yang direncanakan sama persis saat Pilkada 2024 di setiap TPS pada 27 November 2024 mendatang.

Meskipun proses pencoblosan dan DPT yang dihadirkan sesuai dengan kondisi sebenarnya, namun terdapat satu hal yang berbeda yakni foto calon di surat suara.

KPU memberikan gambar di surat suara, baik untuk Pilbup dan Pilwabup Semarang serta Pilgub dan Pilwagub Jateng, bukanlah dengan pasangan calon aslinya.

Surat suara Pilbup dan Pilwabup Semarang bergambar makanan dan minuman.

Selain itu, nomor urut setiap pasangan calon dibuat berbeda, misalnya 75 dan 76.

Contohnya, surat suara Pilbup dan Pilwabup Semarang, bergambar nasi goreng untuk calon bupati dan es teh manis untuk calon wakil bupati.

Selain itu, terdapat juga menu lain untuk foto pasangan calon lain seperti bakso sapi dan es cendol, serta sate ayam dan jus alpukat.

Nama calon juga disesuaikan dengan jenis makanan yang terpampang.

Sementara, surat suara Pilgub dan Pilwagub Jateng bergambar jenis-jenis bunga, meliputi bunga azalea, bunga anggrek, bungga edelweis dan lain sebagainya.

Bambang menjelaskan, tujuan pihaknya menyamarkan gambar, jumlah, serta nomor urut pasangan calon pada surat suara adalah untuk independensi agar tidak opini publik tidak tergiring kepada tokoh tertentu.

Selain itu, lanjut dia, pelaksanaan simulasi ditekankan kepada proses, tahapan serta kelancaran pelaksanaannya saja.

“Agar opini publik juga tidak tergiring serta hanya mengedapankan simulasi saja,” pungkas Bambang.

Seorang peserta pemilih dalam simulasi tersebut, Sifi Alfiah (35) mengaku siap dengan tahapan Pilkada 2024.

Dia juga mengakui bahwa foto calon yang dia coblos dalam simulasi tersebut disamarkan.

Baca juga: Perbaikan Baru saat Simulasi Pilkada 2024, Pemilih Periksa-Tunjukan Surat Suara Sebelum Mencoblos

“Tadi fotonya es sama bunga. Pencoblosan kali ini tidak sesulit Pemilu (Pilpres dan Pileg 2024) yang suratnya dan calonnya banyak sekali. Ini cuma dua,” kata warga Ngasinan, Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan tersebut.

Sebagai informasi, simulasi tersebut diikuti oleh sebanyak 279 DPT dan juga sejumlah anggota KPPS warga Kecamatan Pabelan.

Pelaksanaan simulasi itu dilaksanakan di aula yang nantinya akan menjadi TPS 07 Desa Pabelan. (*)

Berita Terkini