"Saya ditemukan di gerbong nomor 5. Sadar saya, ditarik temen saya, begitu ditarik, temen saya nangis sambil menutup koran. Kaki saya masih utuh, masih utuh semua, cuma yang sebelah kiri celananya udah belibet di dagingnya, sudah ditutupin saya bangun," cerita Army.
Army pun dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Selama dirawat, dokter melarang Army tertidur karena takut nyawa tak tertolong.
"Begitu di rumah sakit, dari awal kecelakaan nggak pingsan, di rumah sakit tak boleh tertidur saya. Jadi dibangunin terus,"
Sampai akhirnya Army mengalami koma dan mengalami peristiwa mati suri.
"Katanya sempet mati suri ya?" tanya Denny Sumargo.
"Iya, saya bilangnya pindah alam aja, jangan mati suri,"
Peristiwa itu terjadi saat amputasi kedua, Army mengalami koma dan pindah alam.
Setelah ngobrol dengan suster, Army mengalami sesak nafas karena ada cairan di paru-paru.
"Tiba-tiba tettttt, suster langsung neghubungi keluarga, saya cuma dikasih waktu 2 jam. Minta doanya,"
Saat itulah, Army mengalami matu suri.
Ia menceritakan saat peristiwa pindah alam, Army terpisah dari badannya yang terbaring di atas tempat tidur di rumah sakit.
Army sempat meyakinkan dirinya jika itu adalah mimpi.
"Saya masih mencerna, wah ini halusinasim itu dokter udah ambil pacu. badan saya dipompa. Posisi saya berdiri, saya pegang badan saya, hitungan melebur bayangan udah hilang tiba-tiba udah nggak ada di situ,"
Army mengingat dirinya ada di sebuah lorong besar yang tak berujung.
"Kita kayak di sebuah lorong, tempat lorong gede. Saya jalan ke kanan nggak ada ujungnya, jalan ke kiri nggak ada ujungnya.
Saya jalan itu, suara-suara itu temen-temen family yang sudah meninggal itu keluar bang. Suara aja.
Bingung saya sembari jalan. Lurus, jarak pandangan saya tiga meter. Gelap, ada bintang. Saya masih belum sadar di situ, saya lagi dimana. Halusinasi,"
Di posisi itu, Army mengingat seluruh kenangan dari kecil hingga waktu terjadi kecelakaan.
"Saya masih bertanya, ini masih mimpi lah, saya jalan terus-menerus rasanya kayak berhari-hari,"
Di tengah jalan itu, Army menemukan sebuah pohon dan dirinya mulai sadar jika ia sudah berpindah alam.
"Di tengah perjalanan, ada pohon, ada buahnya, kuning keemasan kayak apel. Saya duduk di situ, saya flashback, ini kayaknya saya udah nggak di dunia nih.
Saya flashback lagi, mengingat memori, ini sebenarnya terjadi apa sih, saya mengalami apa. Karena saya nggak tau ini saya habis kecelakaan. Waktu itu. Begitu saya pindah kesitu saya normal,"
"Begitu muncul lagi, banyak minta tolong, ya Allah ampuni saya. Ada suara nggak ada wujud. Wah ini beda alam. Saya cuma bilang Ya Allah kasih saya kesempatan sekali lagi,"
Army kembali berjalan ke depan sambil berdoa dan melihat cahaya terang.
Baca juga: Selama Masa Pilkada 2024, Daop 5 Purwokerto Telah Memberangkatkan 26.228 Pelanggan Kereta Api
Hingga akhirnya ia kembali ke badannya yang terbaring di kasur rumah sakit.
"Begitu saya keluar, berbarengan saya lagi dipacu. Iya saya langsung bangun. Itu kata susternya pacuan terakhir saya. Sudah dimasukin selang,"
Kini Army menjalani hari-harinya dengan dua kaki palsu. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Wanita Ngamuk Minta Kereta Berangkat Lebih Awal Alasan Ortu Meninggal, Dimintai Bukti Malah Ngeyel