"Cuma yang satu nggak diperkenalkan (wartawan)."
"Kami kira dia mungkin ajudannya," paparnya.
Pertemuan selama 30 menit ini dianggap keluarga sebagai pertemuan internal, bukan untuk dikonsumsi publik.
Bahkan, keluarga sempat mengusir dua wartawan lainnya dari media televisi dan media online yang hendak meliput pertemuan itu.
Hal ini dibenarkan pula oleh wartawan yang diusir tersebut.
Namun ternyata foto pertemuan keluarga dan polisi ini malah dimuat di salah satu portal media online nasional.
"Kami bilang ke orang Polrestabes Semarang fotonya jangan dikeluarkan (ke publik), tapi malah keluar di berita."
"Kami tentu tidak terima katanya hanya untuk internal, bukan untuk diliput," ungkapnya.
Keluarga menolak mentah-mentah permintaan polisi dan wartawan untuk membuat video tersebut dengan alasan kasus yang disampaikan polisi ada yang tidak sesuai fakta kejadian.
Baca juga: Kombes Irwan Sebut Korban Naik Motor Vario Merah, Keluarga : Korban Sebut Gamma Punyanya Vario Hitam
Selain itu, keluarga juga menyayangkan sikap polisi yang memberitahukan kematian Gamma pada Minggu (24/11/2024) pukul 12.00.
Jeda waktu kejadian dengan pemberitahuan kematian Gamma hampir 12 jam.
"Alasannya tidak ada identitas dan rekam sidik jari tidak keluar."
"Padahal warga sekitar bilang sejak pagi hari rumah kami sudah dicari polisi berpakaian preman," tuturnya.
Adanya dugaan intervensi tersebut, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar enggan menanggapinya.
"Silakan ke Kabid Humas Polda Jateng (Kombes Pol Artanto)," katanya.