"Dari saudaranya pas datang ke kantor bilang, akhir-akhir ini ada cekcok sama istri. Katanya si Iwan ini ngambil tabungan istrinya sebanyak Rp 8 juta," papar Harijono.
Di sisi lain, Iwan rupanya sedang dalam tugas membayarkan tagihan material ke sejumlah toko bangunan dari bos tempatnya bekerja ketika berpamitan memancing.
Iwan diamanahi uang oleh bosnya sebanyak Rp 25 - 30 juta yang akan digunakan untuk membayar tagihan.
Menurut Harijono, Iwan sudah 16 hari tak masuk kerja sehingga bosnya juga ikut mencari keberadaan Iwan.
"Pak Iwan ini kan ada tugas dari Pak Agus bosnya, karena dia karyawannya yang disuruh untuk bayar bon. Tapi pas Pak Agus ngecek ke sejumlah toko material, ternyata belum dibayar, dan Pak Iwan ini tidak pernah berangkat juga,"
"Nah Pak Agus ini terus ngecek ke toko material, ternyata uangnya Pak Agus yang dibawa Pak Iwan sekitar Rp 25 - 30 juta belum dibayar ke toko-toko material." sambungnya.
Mengenai motor yang ditinggalkan di dekat sungai, Harijono menduga perbuatan itu hanyalah akal-akalan Iwan agar bisa melarikan diri.
Bahkan, keluarga Iwan juga telah berkali-kali menghubungi lewat nomor teleponnya. Namun, nomor milik Iwan kini sudah tidak bisa dihubungi.
"Dugaan kecurigaan saya itu, Pak Iwan menghilangkan diri sementara agar tidak bisa dihubungi. Mungkin ini modus biar seakan-akan Pak Iwan ini pergi, terus motornya ditaruh di sekitar sungai," tandasnya.
Terpisah, salah satu anggota keluarga Iwan, Mulyono menuturkan pihaknya hanya mendapat kabar Iwan pamit bekerja untuk membayar pasir di Karangmalang Polaman Mijen.
"Pas Kamis (28/11/2024) sekitar jam 7 pagi pamitnya mau kerja, tapi sampai hari ini belum ada kabar," katanya saat dihubungi, Kamis (19/12/2024).
Pihaknya juga sudah mencari keberadaan Iwan di kediaman istrinya di Boja. Hasilnya pun sama saja, batang hidung Iwan belum juga diketahui.
"Sudah cari juga di sana tapi enggak ada," tuturnya. (ags)