Pasutri Kudus Ditemukan Tewas di Rumah

Tim Labfor Polda Jateng Ikut Diterjunkan ke Lokasi Tewasnya Pasutri di Kudus, 4 Saksi Diperiksa

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic.

Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci. 

"Sarapan yang dibawa anak saya tidak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor tidak ada jawaban."

"Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekira pukul 13.30 untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah," lanjut dia. 

Setelah dicek, Ihda syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu (22/12/2024) pagi sebelum kejadian. 

Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

Namun S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin (23/12/2024) siang.
 
"Ketemu terakhir sama bapak pada Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah."

"Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal."

"Kaget soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja," jelas dia. 

Baca juga: Polisi Sita Uang dan Aset Senilai Rp16 Miliar dari Pasutri Tersangka Judi Online Komdigi

Baca juga: Inilah Kronologi Penemuan Mayat Pasutri di Kebun, Istri Tergeletak di Tanah Suami Tewas Tergantung

Dikenal Dekat dengan Anak Pertama

Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua. 

Ihda tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cekcok antara S dan istrinya R.

Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

"Kalau cekcok sepertinya tidak pernah dengar, baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras."

"Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham," ucapnya. 

Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal sekira pukul 16.00.

Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua.

Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah. 

"Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang sekira pukul 16.00," lanjut dia.

Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20.

Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi.

Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

"Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP."

"Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R," tuturnya. (*)

Baca juga: Kilang Cilacap Gelar Apel Pasukan, Pastikan Keamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Baca juga: Sepanjang 2024, BP Jamsostek Cabang Semarang Majapahit Catat Salurkan Klaim Rp286,09 Miliar

Baca juga: Mbak Ita Pastikan Kenyamanan dan Keamanan Ibadah Natal di Semarang

Baca juga: DUH! Jumlah Pengangguran di Blora Tahun Ini Bertambah 2.174 Orang

Berita Terkini