Berita Wonosobo

Mayat Siswa Ditemukan di Kamar Mandi Sekolah di Wonosobo, Ada Luka di Jidat, Mulut Berbusa

Penulis: Imah Masitoh
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SMK Wiratama 2 Wonosobo ditemukan meninggal dunia di kamar mandi, Senin (6/1/2025).

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Siswa SMK Wiratama 2 Wonosobo ditemukan meninggal dunia di kamar mandi sekolah pada Senin (6/1/2025) sekitar pukul 15.15 WIB.

Kejadian ini berlangsung di sekolah yang beralamat di Jalan Raya Brengkok-Banjarnegara, Desa Wonorejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo.

Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo Aipda Nanang DP Wibowo mengatakan, korban berinisial IM yang merupakan siswa kelas 12.

"Korban diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi," ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/2025).

Baca juga: Pemancing Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Lusi Kunduran Blora

Kronologi kejadian bermula saat korban terakhir kali terlihat oleh teman-temannya sekitar pukul 14.30 WIB.

"Korban meminta izin keluar kelas menuju kamar mandi," ungkap Nanang.

Namun, hingga pukul 15.00 WIB, korban tidak kunjung kembali ke kelas. 

Tiga saksi, WSA, F, dan PA  yang merupakan teman sekelas korban memutuskan untuk mencarinya. 

"Mereka menemukan sepatu korban di depan pintu kamar mandi yang terletak di bagian belakang sekolah," ungkapnya.

Namun ketika pintu kamar mandi diketuk, tidak ada respon dari dalam. 

Mengetahui bahwa korban memiliki riwayat epilepsi, para saksi segera melaporkan situasi tersebut kepada guru.

Setelah mendobrak pintu, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar mandi.

"Saat ditemukan korban dengan posisi wajah menghadap ke kloset, luka di bagian jidat, serta mulut dan hidung mengeluarkan busa," terangnya.

Petugas medis dari RSUD Setjonegoro Wonosobo, dr. Asri Auliana, melakukan pemeriksaan terhadap korban. 

Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat kegagalan pernapasan. 

Dari keterangan ibu korban, Poniyem, diketahui bahwa korban telah menderita epilepsi sejak usia 12 tahun dan belum pernah mendapatkan penanganan medis.

"Kejadian ini menjadi pengingat bahwa penanganan medis dan perhatian terhadap kesehatan siswa adalah hal yang sangat penting. Polres Wonosobo akan terus menyelidiki kejadian ini untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian," tandasnya. (ima)

Berita Terkini