Berita Blora

Sosok Prof Abdul Mufid, Anak Petani yang Jadi Guru Besar Pertama di IAI Khozinatul Ulum Blora

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. Dr. H. Abdul Mufid, Lc., M.S.I. saat dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang ilmu Ulumul Hadis di IAI Khozinatul Ulum Blora, didampingi keluarga, Selasa (17/1/2024).

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Prof. Dr. H. Abdul Mufid, Lc., M.S.I. menjadi guru besar pertama di Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora yang dikukuhkan.

Pria asal Pati itu dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang ilmu Ulumul Hadis di IAI Khozinatul Ulum, di usianya yang ke 46 tahun.

Prof. Abdul Mufid bukan berasal dari keluarga seorang akademisi, tapi petani.

Baca juga: Hebat! UKSW Tambah 2 Guru Besar Manajemen, Mantapkan Perjalanan World Class University

Meskipun begitu, tak ada yang menyangka Prof. Abdul Mufid berhasil mendapat gelar tertinggi akademik tersebut.

Menariknya, untuk menempuh jenjang pendidikan mulai S1 hingga S3, sebagian besar ditempuh oleh Prof. Abdul Mufid dengan jalur beasiswa.

Prof. Abdul Mufid merupakan lulusan Madrasah Aliyah (MA) Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 1999.

Sewaktu hendak lulus dari MA Raudlatul Ulum tersebut, Abdul Mufid sangat bercita-cita untuk melanjutkan studi S1 di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

"Alasan saya ingin kuliah di Mesir, karena saya waktu itu terobsesi dengan kisah sejarah Islam. Kisahnya kan Nabi Musa dihanyutkan di Sungai Nil."

"Nah saya penasaran, Sungai Nil itu seperti apa, bekas-bekas peninggalan Nabi Musa seperti apa. Jadi kisah sejarah itu terungkap di sana semua. Itu alasan kuat saya memilih Mesir untuk mengkaji ilmu di sana," katanya, kepada Tribunjateng, Selasa (7/1/2025).

Abdul Mufid menceritakan keinginannya itu ke orang tua. Mendengar keinginannya itu, orang tua Abdul Mufid sempat kaget, lantaran bingung untuk biayanya.

Meskipun begitu, pada akhirnya Abdul Mufid mendapat dukungan dari orang tua untuk menimba ilmu di Mesir.

Dengan menjualkan lahan pekarangan sempit yang dimiliki sebagai modal Abdul Mufid ke Mesir.

"Tanah pekarangan yang dijual itu laku Rp 10 juta. Nah uang hasil jual tanah itu untuk modal saya ke Mesir," ujarnya.

Abdul Mufid menggunakan uang tersebut untuk membeli tiket, dan sisanya untuk hidup dan menimba ilmu selama setahun di Fakultas Syari'ah Islamiyah, Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Abdul Mufid mulai menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo Mesir pada 1999, dan lulus pada 2004.

Halaman
1234

Berita Terkini