TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Pemkab Wonogiri secara resmi telah memperpanjang pemberlakuan penutupan seluruh pasar hewan di wilayahnya.
Semula, penutupan pasar hewan tersebut diberlakukan selama tujuh hari.
Tetapi dikarenakan banyak pertimbangan, termasuk masih tingginya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), penutupan diperpanjang lagi tujuh hari.
Baca juga: Polres Jepara Gencarkan Sosialisasi PMK untuk Peternak Sapi di Desa
Baca juga: DKPP Minta Peternak Jepara Bisa Gunakan Vaksinasi PMK Secara Mandiri
Penutupan pasar hewan di Kabupaten Wonogiri diperpanjang.
Kebijakan itu diambil sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Disdag dan KUKM Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati mengatakan, penutupan pasar itu diperpanjang selama 7 hari.
Diketahui, sebelumnya seluruh pasar hewan ditutup operasionalnya selama tujuh hari, sejak 3 hingga 9 Januari 2025.
"Penutupan pasar hewan diperpanjang, mulai 10 hingga 16 Januari 2025," terang dia.
Selama pasar hewan ditutup, penjual dan pembeli dilarang melakukan aktivitas jual beli ternak di dalam maupun di sekitar pasar hewan.
Dia menjelaskan, pertimbangan perpanjangan penutupan pasar hewan itu yakni kasus PMK di Wonogiri masih marak.
Atas kondisi itu, salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus PMK adalah menutup pasar dimana sebagai media jual-beli ternak.
"Salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus PMK dengan melakukan perpanjangan penutupan pasar hewan," jelasnya.
Sementara soal penyemprotan disinfektan di seluruh pasar hewan, pihaknya akan melakukan koordinasi lintas dinas.
"Soal penyemprotan disinfektan, kami koordinasikan dengan yang lain, termasuk Dinas Pertanian," pungkas Wahyu. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Semula 7 Hari, Penutupan Pasar Hewan se-Wonogiri Diperpanjang, Demi Putus Rantai Penyebaran PMK?
Baca juga: Pelatihan Batik Rifaiyah Masih Sepi Peminat, Dikhawatirkan Jadi Warisan Budaya yang Terancam Punah
Baca juga: BREAKING NEWS! Underpass Joglo Surakarta Sudah Bisa Dilewati Mulai Besok Sabtu Pagi
Baca juga: Konflik Cinta Segitiga Berujung Maut, Pemuda Kediri Tewas Ditusuk Pekerja Barbershop, Diawali Cekcok
Baca juga: Dinkes Kota Semarang: HMPV Tak Mudah Didiagnosis, Butuh Seperti Covid-19