Pekalongan

TPST Mitra Brayan Resik Dilaunching, Mampu Kelola Sampah 10 Ton Setiap Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo saat melaunching Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik Kota Pekalongan yang dibangun di Jalan Raya Simbang Wetan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan.

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik Kota Pekalongan yang dibangun di Jalan Raya Simbang Wetan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan resmi dilaunching oleh Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia, dalam kegiatan serah terima TPST Mitra Brayan Resik Kota Pekalongan dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Penggunaan Aset dalam program AF Pekalongan.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo mengungkapkan bahwa, pembangunan TPST yang merupakan fasilitasi dari lembaga Kemitraan Indonesia, melalui Program Adaptation Fund (AF) ini mampu mengolah 10 ton sampah setiap harinya.

"TPST ini bisa menjadi solusi jangka pendek dalam upaya mengurangi sampah yang menumpuk di TPA Degayu Kota Pekalongan."

"Hal itu dimungkinkan karena keberadaan TPST yang siap beroperasional ini dilengkapi dengan 6 mesin pengolahan sampah yang canggih, yakni mesin pencacah mengomel, mesin gibrik, mesin conveyor (6 meter), alat daur ulang sampah (incinerator), mesin pengasah pisau, dan mesin pemilah sampah ditambah pembubur sampah organik," kata Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, Minggu (12/1/2025).

Menurutnya, usai aset TPST ini diserahkan, maka Pemkot Pekalongan berkomitmen akan terus menjaga keberlangsungannya, dan mengembangkan TPST ini agar bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat Kota Pekalongan.

Sekda Nur Pri menjelaskan, keberadaan TPST Mitra Brayan Resik ini diharapkan bisa mengurangi pembuangan sampah dari masyarakat yang dibuang ke TPS Degayu Kota Pekalongan yang saat ini kondisinya sudah melebihi kapasitas (overload) dengan kapasitas sampah yang masuk seberat 130-150 ton setiap harinya.

"Dengan adanya penambahan TPST ini, selain sudah ada TPS-3R dan bank sampah yang sudah ada di beberapa tempat mudah-mudahan bisa mengurangi secara signifikan sampah yang masuk ke TPA Degayu."

"Mengingat, saat ini Pemerintah telah menghentikan praktik pengelolaan sampah dengan sistem open dumping, dan beralih pada pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan estetik yang tidak menimbulkan pencemaran udara, air, dan tanah," tambahnya. (Dro)

Berita Terkini