TRIBUJATENG.COM, KUDUS - Alumni SMA Keluarga Kudus tiga generasi angkatan 1960-2024 kini memiliki wadah untuk menyampaikan ide dan gagasan.
Bernama "Sakuraku", yaitu Sahabat Alumni SMA Keluarga Kudus lintas angkatan. Di dalamnya terdapat lebih dari 1.500 alumni yang berhasil di bidang masing-masing.
Pembentukan Sakuraku dimotori oleh alumni angkatan 1987 dengan menggelar kegiatan reuni rutin setiap tahun.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan kumpul alumni yang sebelumnya hanya diikuti satu angkatan meluas dengan menggandeng beberapa angkatan.
Kegiatan pertama Sakuraku berlangsung pada 25 Januari 2025 di gedung Graha Mustika Getaspejaten Kudus dalam agenda Reuni Akbar Alumni SMA Keluarga Kudus Lintas Angkatan 1960-2024 diikuti 750 orang dengan berbagai profesi.
Mulai dari pengusaha, guru, dosen, pelaku UMKM, aparatur negara, pegawai pemerintahan, tenaga kesehatan, dan beberapa profesi lainnya.
Penasehat alumni, Lukmono Sutarto mengatakan, reuni akbar yang digagas beberapa hari lalu menjadi awal mula alumni lintas angkatan bertemu kembali.
Tentunya sebagai ajang dalam menjaga kekompakan alumni, berkumpul bersama, menuangkan ide dan gagasan kreatif yang nantinya bisa disampaikan kepada pihak sekolah untuk mendorong kemajuan pendidikan di SMA Keluarga Kudus.
Selain itu, sebagai wadah para alumni untuk saling bertukar informasi, baik dalam hal dunia kerja, kesibukan sehari-hari, maupun informasi positif lainnya antar alumni.
Sebagai penasehat, Lukmono berharap wadah alumni ini sebagai jembatan mengakrabkan ribuan orang yang menjadi produk satu almamater.
Di dalamnya bahkan ada tiga generasi sekaligus, orangtua, anak dan cucu dalam satu wadah alumni lintas angkatan.
"Tentunya para alumni lintas angkatan ini sudah sukses di jalannya masing-masing. Bisa jadi ajang tukar informasi, juga sebagai upaya menguatkan keakraban satu sama lain," terangnya, Rabu (29/1/2025) di Kudus.
Lukmono menyambut gembira terbentuknya Sakuraku Alumni SMA Keluarga Kudus di awal 2025 ini.
Dia berpesan kepada semua alumni lintas angkatan tetap menjaga almamater SMA Keluarga yang kini dikenal sebagai SMA Kanisius Kudus, di manapun berada.
Dengan harapan, para alumni bisa menyumbangkan ide dan gagasan terbaiknya untuk Kabupaten Kudus.
"Tema reuni akbar pertama tahun ini tentang UMKM. Kami fasilitasi para alumni yang bergerak di bidang UMKM, seperti produk kuliner hingga kerajinan bisa tampil di depan para alumni.
Ada juga peragaan batik Kudus yang semuanya produk diambil dari alumni," tuturnya.
Satu di antara penggagas lahirnya Sakuraku, Tobing menjelaskan, lahirnya reuni lintas angkatan ini sebagai ajang mengakrabkan antar alumni yang sudah lama tidak berjumpa.
Bahkan, mayoritas belum pernah bertemu lantaran berbeda angkatan.
Dia berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan berkala secara tatap muka, meski hanya sekadar berbagi cerita tentang pengalaman masing-masing.
"Kami juga membuka komunikasi lintas angkatan via group WhatsApp. Ada juga group komunikasi tiap angkatan, masing-masing angkatan ada koordinatornya," ujar dia.
Dalam reuni akbar yang pertama ini, lanjut Tobing, tema yang diangkat adalah memberdayakan UMKM alumni.
Mulai dari kuliner, batik, souvenir, jamu tradisional dan anekaragam produk UMKM lain ikut ditampilkan.
Ke depannya diharapkan bisa diadakan reuni akbar kembali dengan mengangkat tema yang diambil dari kesibukan para alumni.
"Melalui wadah ini, kami ingin membangun sirkel dan sinergi positif antara alumni usia lanjut dengan alumni muda.
Nantinya menjadi ajang diskusi bersama, untuk selanjutnya bisa memberikan sumbangsih terhadap sekolah. Misalnya dalam bentuk pembangunan atau ide-ide kreatif," tutur dia. (Sam)
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Cara Program Hamil untuk Pasutri Baru
Baca juga: Video Longsor Pakisaji Jepara, Tiga Pemuda Jadi Korban Satu Masih Hilang
Baca juga: Meski Hujan Deras, Klenteng Tay Kak Sie Pecinan Semarang Masih Ramai Pengunjung