Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta, dengan total 1.000 siswa terlibat dalam sesi pemaparan materi, diskusi kelompok, dan simulasi interaktif.
Melalui pendekatan yang dinamis, para pelajar diajak untuk memahami bagaimana sikap moderasi beragama dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai studi kasus dan permainan peran digunakan untuk menggambarkan pentingnya menghormati perbedaan dalam interaksi sosial.
Selain sebagai sarana edukasi, program ini juga menjadi ajang sosialisasi UIN Saizu kepada para siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Harapan: Moderasi Beragama Menjadi Gaya Hidup
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat moderasi beragama semakin mengakar di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Moderasi beragama bukan sekadar wacana, melainkan harus menjadi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sikap terbuka, menghargai perbedaan, dan toleransi harus menjadi karakter yang melekat pada generasi muda,” pungkas Turhamun.
Melalui inisiatif ini, UIN Saizu berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam membangun masyarakat yang harmonis, damai, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan.
Baca juga: Ops Candi 2025, Satlantas Polres Jepara Gelar Penerangan Keliling Keselamatan Lalu Lintas
Baca juga: Curhat Pilu Penyiar RRI Ternate, "Anak Saya Dapat Makan Siang Gratis, Tapi Saya di-PHK"
Baca juga: Tabel Angsuran KUR BNI 2025, Rp 5 Juta-Rp 30 Juta, Bunga Rendah dan Berikut Syarat Lengkapnya