TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengembang properti yang tergabung di DPD REI (Real Estate Indonesia) Jawa Tengah berupaya mendongkrak penjualan properti dengan menggelar pameran REI Expo.
Ketua DPD REI Jateng, Harmawan Mardiyanto menjelaskan, pameran ini sebagai satu strategi asosiasi pengembang tersebut untuk memacu penjualan di tengah kondisi pasar yang masih dalam fase 'wait and see'.
Baca juga: REI Sambut Gembira! Kuota Rumah Subsidi FLPP Naik, Harapan Baru Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Baca juga: Kuota Rumah Subsidi FLPP Naik Jadi 200.000 Unit, Ini Syarat dan Cara Dapatnya
"Memang seperti yang diketahui saat ini kondisi perekonomian secara umum sedang tidak baik-baik saja."
"Demikian juga dialami teman-teman pengembang perumahan, baik itu FLPP maupun komersial."
"Banyak yang masih wait and see."
"Oleh karena itu, melalui pameran kami yakin bisa mendongkrak penjualan," kata Harmawan di sela pembukaan pameran REI Expo II di Queen City Mall Semarang, Selasa (15/4/2025).
Harmawan melanjutkan, dalam pameran yang berlangsung hingga 21 April 2025 ini, pihaknya optimistis bisa mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp50 miliar.
Pihaknya yakin target tersebut, melihat dari gelaran pameran REI Expo I pada Februari 2025 yang mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp60 miliar.
"Targetnya, kami sudah berhitung dengan teman-teman."
"Sekira Rp50 miliar untuk penjualan di pameran (REI Expo II) ini," jelasnya.
Disebutkan, pada pameran ini ada 11 pengembang terlibat, yang sebagian besar menawarkan perumahan komersial serta ada juga komersial dan FLPP.
Menurutnya, untuk memacu penjualan ini, para pengembang telah menyiapkan strategi masing-masing.
Antara lain diskon tanda jadi, free biaya IPL beberapa waktu, program free ppn/ppn diskon 50 persen, bebas biaya BPHTB, AJB dan SHM, hadiah langsung berupa elektronik sampai dengan emas.
Sedangkan dalam hal pembiayaan, pameran tersebut didukung Bank Syariah Indonesia (BSI).
Baca juga: BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR Sejahtera FLPP, Simak Persyaratannya!
Baca juga: Bank Jateng Gencar Ekspansi Penyaluran KPR FLPP dI Jawa Tengah
Regional CEO BSI Semarang, Ficko Hardowiseto menjelaskan, BSI memberikan penawaran yaitu program berupa margin setara 3 perrsen satu tahun pertama dan 7.85 persen single price (flat selama masa angsuran).
Selain itu, program Griya Simuda untuk para milenial mendapatkan rumah; dan program Griya Mabrur, program pembiayaan unit rumah dengan benefit mendapatkan porsi haji sebesar Rp25 juta.
"Pada kesempatan ini kami juga ingin mengedukasi masyarakat dan pengunjung Queen City Mal bahwa BSI ini salah satu fokusnya adalah penyaluran ke KPR," kata Ficko.
Ficko melanjutkan, di Jawa Tengah, portofolio pembiayaan kepemilikan rumah BSI mencapai Rp3,7 triliun.
Dia yakin dengan portofolio pembiayaan KPR tersebut, tetap akan menunjukkan pertumbuhan, baik dari sisi perumahan komersial maupun FLPP.
"Kalau kami lihat, pertumbuhan kami terus tumbuh cukup agresif, karena ini semangat masyarakat untuk ke syariah cukup tinggi, apalagi karena punya angsuran yang fixed."
"Jadi dengan kondisi ekonomi yang cukup challenging, tapi kalau dari portofolio punya Rp3,7 triliun itu insya Allah tetap tumbuh baik dari sisi perumahan komersial maupun FLPP," sebutnya.
Dia menambahkan, BSI wilayah tersebut menargetkan pembiayaan perumahan skema FLPP tahun ini adalah 700 unit, sedangkan untuk komersial ditargetkan mencapai nilai Rp4,2 triliun. (*)
Baca juga: IS Pria Warga Sidareja Cilacap Ditangkap, Edarkan 23 Gram Tembakau Sintesis di Banyumas
Baca juga: BREAKING NEWS, Pembunuh Pria Warga Desa Pilken Banyumas Sudah Ditangkap, Polisi: Ada 3 Orang
Baca juga: Pasca Lebaran, Pengadilan Agama Batang Terima 98 Perkara Perceraian, Didominasi Faktor Ekonomi
Baca juga: KABAR Baik Buat ASN Pemkab Batang, Bupati Faiz Pastikan TPP Diberikan 100 Persen Tanpa Potongan