Azizah mengungkapkan, neneknya tersebut bukan seorang penculik.
Namun neneknya hendak pulang, tapi saat dalam perjalanan malah dituduh sebagai penculik.
"Dari lokasi kejadian ke rumah, itu cuman beda kampung saja, dan bisa ditempuh sekitar 5 menit perjalan dengan menggunakan motor," kata Nur Azizah.
"Tapi nenek saya pulang berjalan kaki. Keluarga pun langsung menjelaskan saat menjemput neneknya di kantor desa," lanjut dia.
3. Masih diteriaki penculik saat sudah dijemput keluarga
Nur Azizah juga mengatkaan, neneknya itu masih mendapatkan makian dan teriakan dari warga setelah pulang dari kantor desa.
"Harusnya saat kejadian ditanya dulu, tapi informasinya malah langsung dipukuli," katanya.
4. Satu pelaku ditangkap, satu lainnya masih dicari
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi, pihaknya telah mengidentifikasi dua orang terduga pelaku.
"Dari hasil penyelidikan itu, kami berhasil mengamankan satu orang pelaku yaitu, Ahmad yang diamankan di rumahnya," kata Tono pada wartawan, Selasa (6/5/2025).
"Sedangkan satu lainya adalah Kohar masih dalam pengejaran petugas," sambung dia.
Pelaku Kohar, lanjut Tono, langsung melarikan diri setelah melakukan penganiayaan terhadap Nenek Asyah.
Menurutnya, kedua pelaku menganiaya korban karena terprovokasi.
"Aksi penganiayaan terhadap Nenek Asyah terjadi akibat tersangka terprovokasi dengan informasi yang menyebutkan jika korban merupakan pelaku penculikan anak," katanya.
Tono menyatakan, akibat perbuatan pelaku dikenakan pasal 170 KUHPidana dengan ancaman pidana maksimal tujuh tahun penjara.