Kedepan pihak manajemen juga lebih terbuka untuk setiap masukan demi membangun kembali PSIS yang akan berjuang di Liga 2.
"Kami pasti menginginkan PSIS sehat. Kami sudah sampaikan di media bahwa jika ada yang sungguh bersedia mensupport PSIS, sangat kami terbuka," lanjut Agung Buwono.
Sementara itu, di media sosial beberapa waktu lalu, beberapa pendukung setia PSIS sempat menyebut harapan bahwa PSIS harus dikelola secara profesional untuk kecintaan sepakbola dan kota Semarang bukan sebagai alat politik atau kepentingan sesaat.
Patut ditunggu apakah di Semarang masih ada mereka yang bijak dan peduli dengan PSIS kedepan?
Pemain Tetap All Out
Caretaker PSIS, Muhammad Ridwan dan kapten tim Septian David Maulana menegaskan pentingnya menyelesaikan musim dengan penuh semangat dan kehormatan.
Dua laga sisa yang masih menanti PSIS yakni menghadapi Malut United, Jumat (10/5), dan Barito Putera (25/5).
“Kita sudah dipastikan degradasi, tapi masih ada yang harus kita perjuangkan yaitu harga diri,” ujar Ridwan, Rabu (14/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa dalam dua laga tersisa, semangat bermain tulus dan tanpa beban harus menjadi kunci penampilan tim.
Ridwan juga menyoroti kemungkinan perubahan performa tim setelah kehilangan tekanan kompetitif.
“Ada dua kemungkinan ketika kita mengetahui sudah degradasi. Yang pertama, semangat kita menurun atau sebaliknya, kita main nothing to lose,” ungkapnya.
Terkait komposisi pemain jelang laga terdekat versus Malut United, Ridwan menjelaskan bahwa kondisi tim saat ini tidak ideal.
Beberapa pemain inti seperti Boubakary Diarra, Alfeandra Dewangga, dan Gali Freitas masih belum pulih dari cedera.
Bahkan, untuk Diarra dan Dewangga tidak mengikuti latihan dalam masa persiapan jelang melawan Malut United.
“Mereka masih dalam kondisi kurang bugar dan akan absen di laga besok,” jelasnya.