Berita Kudus

25 Hektare Lahan Jagung di Kudus Panen Raya, Harga Jual Tembus Rp 5.300 per Kilogram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANEN JAGUNG - Jajaran Polres Kudus bersama petani melakukan panen raya jagung di lahan pertanian Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (15/5/2025). Pada tahap ini, panen raya jagung dilakukan di atas lahan seluas 25 hektare tersebar di Kabupaten Kudus.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tanaman jagung seluas 25 hektare di Kabupaten Kudus mulai panen raya pada, Kamis (15/5/2025).

Panen jagung serentak di Kota Kretek ditandai dengan panen bersama di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, dengan memanfaatkan lahan pertanian milik Perhutani di kawasan perbukitan/pegunungan Patiayam.

Saat ini, petani jagung bisa mendapatkan untung lebih dengan harga jual hasil panen cukup menjanjikan. Jagung kering panen dari petani saat ini dibandrol dengan harga Rp 5.200 - Rp 5.300 per kilogram oleh pedagang.

Komoditas jagung menjadi solusi bagi petani yang mengolah lahan pertanian di wilayah perbukitan atau lereng pegunungan.

Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris mengatakan, panen raya jagung di wilayah perbukitan Patiayam ini hasil kerjasama Polres Kudus dengan petani. Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan agar bisa swasembada pangan, khususnya pada komoditi jagung dapat tercapai.

Kata dia, panen raya jagung kali ini lebih banyak memanfaatkan lahan Perhutani. Ada 25 hektare tanaman jagung di wilayah Kabupaten Kudus yang bisa panen serentak.

Pihaknya memastikan bahwa pemerintah tetap akan memperhatikan kebutuhan petani. Mulai dari bantuan alat pertanian, bantuan pupuk, bibit tanaman, saluran irigasi, hingga jalan usaha tani (JUT).

"Soal keluhan jalan usaha tani, dari desa nanti mengajukan perbaikan JUT ke Dinas Pertanian dan Pangan. Ini program pemerintah, pasti bisa direalisasikan, tinggal waktunya yang disesuaikan," tuturnya.

Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo menambahkan, panen jagung hari ini di atas lahan 25 hektare dari potensi panen 34,5 hektare yang ditanami jagung.

Polres Kudus bermitra dengan petani dan Perhutani untuk bisa merealisasikan swasembada pangan pada komoditi jagung. Dalam rangka mendukung swasembada pangan program pemerintah.

"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, Kabupaten Kudus tercapai swasembada pangan, khususnya jagung," harap dia.

Wakil Bidang Administrasi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati, M Imam S. Budi H menyampaikan, potensi lahan milik Perhutani yang ditanami jagung di Kabupaten Kudus mencapai 651,3 hektare, ketela seluas 655,14 hektare, dan kopi seluas 611,4 hektare.

Penanaman dilakukan oleh kelompok tani bekerjasama dengan Perhutani atas izin dari Kementerian Kehutanan.

Khusus jagung, mayoritas ditanam di wilayah Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Dawe. Hasilnya bisa dinikmati oleh petani untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Untuk produktivitas per hektarnya mencapai kisaran 4,5 - 6 ton," ucapnya.

Pihaknya juga tetap melakukan evaluasi terhadap lahan pertanian yang menjadi kewenangan Perhutani. Dengan cara menanam tanaman tahunan yang bisa menyerap air untuk menekan potensi terjadi banjir dan tanah longsor.

"Selalu kami evaluasi dan reboisasi lahan yang selama ini digarap masyarakat. Dalam bentuk tanaman tahunan seperti buah alpukat, mangga, pete, harapannya masyarakat bisa memungut hasilnya tanpa harus menebang pohonnya. Sehingga keseimbangan alam tetap terjaga," tegas dia. (Sam)

Baca juga: Gen Z dan Gadget: Satu Kesatuan Yang Tak Terpisahkan

Baca juga: RPJMD Kendal 2025–2029: Strategi Atasi Ketertinggalan IPM, Pendidikan, dan Ekonomi Daerah

Baca juga: Lahan Hutan Seluas 5,46 Hektar di Banyumas Bakal Jadi Milik Perorangan

Berita Terkini