Berita Viral

Netizen Thailand Geram, Seorang Biksu Diduga Gelapkan Uang Kuil Rp 148 Miliar, Dipakai Buat Ini!

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi biksu di Thailand.

TRIBUNJATENG.COM - Seorang biksu Buddha yang menjabat kepala wihara, diduga melakukan penggelapan dana lebih dari 300 juta baht atau sekitar Rp 148 miliar.

Biksu tersebut kini telah ditangkap pihak Kepolisian Thailand pada Kamis (15/5/2025).

Dana ratusan miliar yang digelapkan berasal dari kuil Wat Rai Khing, salah satu kuil paling terkenal di pinggiran barat Bangkok.

Tentu saja hal itu viral dan menjadi bahasan utama netizen Thailand.

Baca juga: Semalam di Vihara Gunung Kalong Ungaran, Persinggahan Sunyi Biksu Thudong dan Doa Damai dari Bupati

Penyidik dari Biro Investigasi Pusat (CIB) menyatakan, Biksu Phra Thammachiranuwat diduga mentransfer dana kuil dari sumbangan umat ke rekening pribadinya.

“(Penangkapan) ini untuk membantu memurnikan agama kami,” ujar Jaroonkiat Pankaew, Wakil Komisaris CIB, dalam konferensi pers yang dikutip kantor berita AFP.

Penelusuran polisi menunjukkan dana kuil tersebut juga mengalir ke jaringan perjudian daring ilegal yang menjalankan permainan kartu bakarat, menurut laporan media lokal.

Saat ini, pihak berwenang telah menangkap tersangka kedua dan terus menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Wat Rai Khing sendiri merupakan kuil yang didirikan sejak 1851 dan menyimpan replika jejak kaki Buddha, menjadi salah satu tempat ibadah yang banyak dikunjungi umat Buddha.

Namun, kasus ini memicu reaksi keras di media sosial. Seorang pengguna menulis, “Lain kali saya akan menyumbang ke rumah sakit atau sekolah untuk tujuan yang baik, bukan kuil.”

Meski demikian, beberapa warganet mengingatkan agar umat Buddha tidak menggeneralisasi perilaku negatif satu individu terhadap semua biksu.

“Tidak semua biksu itu jahat. Jangan menggeneralisasi,” tulis pengguna lain.

Kasus ini menjadi perhatian serius karena kuil-kuil di Thailand sangat bergantung pada pendapatan dari upacara pembuatan pahala, ketika umat memberikan sumbangan dengan harapan mendapatkan keberuntungan dan reinkarnasi yang lebih baik.

Kepala wihara tersebut kini dilaporkan sudah keluar dari kuil, sedangkan penyelidikan masih berlangsung. (Kompas.com)

Berita Terkini