PLN UID Jateng & DIY

Menjahit Wastra Menyulam Semangat Hari Lahir Pancasila, Tarasari Binaan PLN Peduli dari Gunungkidul

Penulis: Laili Shofiyah
Editor: M Zainal Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (PLN UID Jateng dan DIY) melalui program PLN Peduli terus menunjukkan komitmennya dalam membina pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu naik kelas. Salah satu UMKM yang merasakan langsung manfaat program PLN Peduli adalah Tarasari, sebuah industri rumahan fashion dari Gunungkidul. (Dok)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (PLN UID Jateng dan DIY) melalui program PLN Peduli terus menunjukkan komitmennya dalam membina pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu naik kelas.

Salah satu UMKM yang merasakan langsung manfaat program PLN Peduli adalah Tarasari, sebuah industri rumahan fashion dari Gunungkidul. 

Di momentum Hari Lahir Pancasila ini, Tarasari bersama PLN Peduli menghadirkan makna mendalam tentang nasionalisme yang diwujudkan dalam tindakan nyata dengan melestarikan budaya, memberdayakan perempuan, dan mengutamakan keberlanjutan lingkungan.

Tak hanya sekedar memproduksi busana, tapi juga menyulam nilai-nilai Pancasila yang dijahit dalam setiap helai wastra nusantara yang mereka hasilkan.

Melalui komitmennya terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dan SDGs (Sustainable Development Goals), Tarasari tidak hanya membangun bisnis yang menguntungkan, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya perempuan di Gunungkidul.

Dengan dukungan PLN Peduli, mereka bisa terus maju, mengembangkan bisnis secara berkelanjutan, dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek bisnis mereka.

General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Sugeng Widodo menegaskan bahwa PLN sangat mendukung UMKM binaan PLN UID Jawa Tengah dan DIY dalam mengupayakan kemandirian ekonomi yang inklusif.

"Kami percaya bahwa dukungan terhadap UMKM tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat komunitas yang lebih inklusif."

"PLN hadir melalui PLN Peduli berkomitmen untuk mendukung UMKM seperti Tarasari, yang bukan hanya memberikan produk berkualitas, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan."

"Melalui program-program inkubasi dan akses ke pasar, kami berharap Tarasari dapat berkembang lebih jauh, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta menjadi model keberlanjutan bagi UMKM lainnya," Jelas Sugeng Widodo.

Tarasari telah berdiri sejak tahun 2014, berawal dari home industry di bidang fashion, khususnya busana wanita dan busana kerja berbasis material ramah lingkungan.

Beranggotakan 18 karyawan wanita dari Gunungkidul, Tarasari memiliki kapasitas produksi hingga 500 pcs per bulan dan telah mengirimkan produknya ke seluruh Indonesia hingga Singapura.

Pada awal tahun 2025 hingga saat ini, Tarasari telah berhasil mencatatkan penjualan sebesar 173.061.730 rupiah, hasil dari komitmen mereka dalam menyediakan produk berkualitas tinggi serta memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.

Dengan visi yang kuat untuk berkontribusi pada keberlanjutan.

Tarasari berfokus pada penggunaan material alami seperti katun, rami, dan linen, serta berkomitmen untuk mengurangi limbah produksi dengan memanfaatkan kembali sisa bahan (perca).

Halaman
12

Berita Terkini