TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dengan tubuh yang sudah basah, Adi Setiawan (19) menggantung pada perahu ke perahu untuk menuju ke titik larungan bangkrak kepala kerbau, Minggu (25/5/2025).
Kadang dia sengaja berenang ke laut untuk menjangkau perahu.
Ataupun lompat dari perahu ke perahu lainnya.
Hal itu dia lakukan agar mendapatkan sesaji yang dilarungkan ke laut.
Baca juga: Sedekah Laut Tambaklorok Semarang: Nelayan Melarung Kepala Kerbau dan Sesaji ke Laut
Baca juga: PSIS Kalah Lagi, Barito Putera Tetap Degradasi Meski Menang di Stadion Jatidiri Semarang
"Sesaji yang dilarungkan ke laut boleh diambil, kecuali kepala kerbau dan potongan daging kerbau."
"Saya mau ambil sesajinya," kata Adi Setiawan, Minggu (25/5/2025).
Adi dan beberapa pemuda melompati perahu lainnya untuk berada sedekat mungkin dengan bangkrak sebelum dilarungkan.
Sebelum dilarung, warga yang sebagian besar adalah nelayan melakukan doa bersama di tengah laut, serentak terdengar suara 'amin' saat doa dilantunkan.
Sekira 3 menit prosesi doa dilantunkan oleh seorang tokoh masyarakat.
Para pemuda yang bertelanjang dada sudah mulai bersiap untuk rebutan.
Termasuk Adi Setiawan, ketika bangkrak tersebut dilarung ke laut oleh panitia yang mengenakan pakaian lurik khas busana Jawa.
Adi Setiawan dan pemuda lainnya langsung berenang dan menyelam untuk meraih apa saja yang bisa dia dapatkan.
Baca juga: M. Zidane Juara Umum Putaran Perdana Trial Game Dirt 2025 di Semarang
Baca juga: Peradi Kota Semarang Gandeng Tiga Universitas untuk Tingkatkan Kualitas Advokat
"Ada berkahnya, sudah tahun ke tahun."
"Mengambil buah atau apa untuk dibawa pulang, biar dapat berkahnya," ujar Adi Setiawan.
Selain Adi Setiawan, Ridwan Musyaffa (21) mengatakan, dirinya sudah beberapa kali ikut berebut sesaji saat sedekah laut digelar.