Berita Pekalongan

Tingkatkan Mutu Pendidikan, LP Ma’arif NU Pekalongan Gelar Workshop Deep Learning & Kurikulum Cinta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENANDATANGANAN - Penandatanganan MoU antara LP Ma'arif NU PCNU Kota Pekalongan dengan Institut Widya Pratama saat workshop implementasi deep learning dan kurikulum cinta di Hotel Dafam Pekalongan. Workshop ini menjadi bagian dari upaya konkret, dalam meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan sekolah dan madrasah Ma’arif NU.

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional, LP Ma’arif NU Kota Pekalongan menggelar workshop pembelajaran deep learning dan penguatan nilai kurikulum cinta, di Hotel Dafam Pekalongan, Rabu (28/5/2025).

Ketua LP Ma’arif NU Kota Pekalongan, M Subhan, menyampaikan bahwa workshop ini menjadi bagian dari upaya konkret dalam meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan sekolah dan madrasah Ma’arif NU.

"Workshop yang digelar ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, padahal kuota awal hanya 140 orang. Alhamdulillah, hari ini kita bisa menggelar workshop pembelajaran deep learning."

"Ini adalah bentuk komitmen kita, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Kehadiran peserta yang melebihi kuota menunjukkan semangat para guru untuk terus belajar dan beradaptasi," ujar M. Subhan kepada Tribunjateng.com.

Ia menjelaskan, bahwa kurikulum deep learning bukan sekadar soal materi, tetapi metode pembelajaran yang mendorong pendalaman, kesadaran, serta pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.

Selain itu, kurikulum cinta menjadi pelengkap yang mengedepankan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, humanisme, dan tanggung jawab sosial terhadap sesama dan lingkungan.

"Target kami, 80 persen sekolah dan madrasah di bawah LP Ma’arif NU sudah bisa mulai menerapkan pendekatan ini di tahun ajaran baru. Kami ingin memastikan pembelajaran tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyentuh akal dan hati," tambahnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang pendidikan dan dirancang untuk memberikan pemahaman praktis kepada para guru mengenai metode deep learning yang sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, serta cara mengintegrasikan nilai-nilai dalam kurikulum cinta ke dalam proses belajar mengajar sehari-hari.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky, memberikan apresiasi tinggi kepada Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Pekalongan atas langkah proaktif mereka dalam menyambut dan mengimplementasikan kurikulum deep learning dan kurikulum cinta.

Menurut Kasiman, kurikulum deep learning bukanlah sebuah kurikulum baru dari sisi konten, melainkan lebih menekankan pada pendekatan metode pembelajaran yang mengutamakan pendalaman materi secara menyeluruh.

"Kurikulum ini bukan sekadar materi, tetapi lebih pada bagaimana proses belajar itu dilakukan secara mendalam, tidak sekadar hafalan. Siswa diajak berpikir kritis dan analitis," jelasnya.

Sementara itu, kurikulum cinta hadir sebagai muatan nilai tambahan yang menanamkan prinsip kasih sayang, humanisme, toleransi, moderasi beragama, serta tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.

"Semua pembelajaran diharapkan dapat terintegrasi dengan nilai-nilai dalam kurikulum cinta."

"Ini penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan sosial," tambah Kasiman.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, menilai bahwa langkah LP Ma’arif NU dalam menggelar workshop pembelajaran deep learning merupakan bukti keseriusan lembaga tersebut dalam menindaklanjuti kebijakan Kementerian Pendidikan, khususnya di bidang pendidikan dasar dan menengah.

"Kegiatan ini tentu sangat kami apresiasi. LP Ma’arif NU Kota Pekalongan bergerak cepat menyesuaikan diri dengan arah kebijakan nasional, khususnya dalam mengadopsi pendekatan deep learning. Ini adalah kebijakan langsung dari kementerian," ungkapnya.

Ia menambahkan, meski LP Ma’arif mengelola sekolah swasta dan madrasah, sekolah-sekolah tersebut tetap berada dalam binaan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.

Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan swasta menjadi penting untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan.

"Bahwa deep learning bukan kurikulum, melainkan pendekatan dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan, sekolah melaksanakan pembelajaran yang lebih mandiri, reflektif, dan bermakna," tambahnya. (Dro)

Baca juga: Masa Kemarau, Pemkab Blora Bakal Maksimalkan Bendungan Randugunting untuk Suplai Air Bersih ke Desa

Baca juga: Pendaftaran UM PTKIN 2025 Diperpanjang! Peluang Emas Daftar UIN Saizu Hingga 2 Juni

Baca juga: Singgung Betrand Peto, Sarwendah Ungkap Sosok Pria Gebetan Barunya

Berita Terkini