Ia menilai, Polytron Stadium diharapkan dapat membangkitkan jiwa kompetitif dan pantang menyerah para generasi muda, khususnya mahasiswa Undip.
Karena dua elemen tersebut merupakan modal penting dalam meraih kesuksesan di masa mendatang.
"Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation, Polytron, dan iForte yang telah membangun Polytron Stadium di kampus kami.
Kami percaya stadion ini bukan hanya sebagai tempat latihan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa kami untuk lebih giat berolahraga, mengejar prestasi, dan membentuk karakter melalui olahraga.
Semoga semakin banyak mahasiswa yang terpacu untuk aktif berolahraga dan berprestasi,” ujar Suharnomo.
Ditambahkan rektor, Polytron Stadium ini juga akan jadi venue cabang olahraga bulu tangkis pada Pekan Olahraga Mahasiswa (Pomnas) 2025.
Senada dengan hal tersebut, CEO Polytron, Hariyono, menjelaskan bahwa stadion ini dibangun dengan filosofi yang lebih dari sekadar fasilitas olahraga.
Ia menambahkan, dengan berdirinya Polytron Stadium, diharapkan semangat bulutangkis kembali membara dari jantung dunia akademik, menghubungkan cita-cita pendidikan dengan tekad untuk berprestasi di panggung olahraga nasional dan internasional.
"Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan.
Ini adalah rumah baru bagi bulu tangkis Indonesia.
Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso meyakini, Polytron Stadium akan menjadi sarana mahasiswa untuk membangun jejaring yang luas melalui olahraga bulu tangkis.
“Tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bermain bulutangkis, kami berharap Polytron Stadium juga menjadi sarana untuk membangun jejaring yang lebih luas bagi para civitas kampus,” paparnya.
Momen peresmian Polytron Stadium turut dimeriahkan oleh kehadiran legenda-legenda bulu tangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky.
Usai prosesi penandatanganan prasasti dan serve shuttlecock perdana, acara dilanjutkan dengan pertandingan exhibition antara tim legenda PB Djarum melawan Rektor Universitas Diponegoro, serta coaching clinic bersama UKM Bulutangkis Undip dan klub mitra PB Djarum. (arl)
Baca juga: Undip Apresiasi Spirit Kolaborasi Pemprov Jateng Pada Evaluasi 100 Hari Kinerja Gubernur