TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali menjadi saksi kemegahan karya mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dalam gelaran tahunan Annual Drama Performance 2025 sejak Jumat (13/6/2025) malam.
Pementasan bertajuk “Cinderella: Beyond the Glass Slippers – A Bold New Story” hadir memikat penonton selama dua malam berturut-turut.
Bukan sekadar dongeng klasik, pementasan ini membawa napas baru pada kisah Cinderella yang tak lagi sekadar soal sepatu kaca.
Baca juga: Pentas Kethoprak Anak Hadirkan Semangat SD Kristen Satya Wacana dan FBS UKSW Lestarikan Budaya Jawa
Drama ini mengangkat perjuangan Ella, seorang wanita cerdas dan penuh empati yang bermimpi untuk hidup bebas dari kungkungan nilai tradisional.
Di sisi lain, ada Pangeran Topher, pewaris takhta yang justru mempertanyakan tujuan hidupnya.
Keduanya kemudian bersatu melawan ketidakadilan yang menyelimuti kerajaan.
Sosok Lintang sebagai Ella: Lebih dari Sekadar Peran
Di balik tokoh utama yang kuat dan inspiratif tersebut, berdirilah Lintang, mahasiswi tahun kedua (trimester enam) Program Studi Sastra Inggris FBS UKSW.
Bagi dia, memerankan Ella bukan hanya soal menghafal dialog.
Lintang menyelami karakter ini hingga ke dalam, dengan menonton berbagai versi Cinderella termasuk live action dan adaptasi seperti Ella Enchanted.
Namun lebih dari itu, dia menanamkan emosi dan pengalamannya sendiri ke dalam peran.
“Saya juga menaruh apa yang saya rasakan ke karakter ini serta pengalaman-pengalamannya.
Persiapan kami sekitar dua bulan, semua dialog dan lagu kami produksi sendiri,” kata Lintang kepada Tribunjateng.com seusai pementasan drama.
Lintang mengaku, ini adalah kali kedua dia tampil dalam drama setelah sebelumnya bermain dalam Beauty and the Beast.
Ezekiel sebagai Pangeran Topher: Menghidupkan Karakter Lewat Arahan Sutradara