Berita Jawa Tengah

Situs SPMB Jateng 2025 Sempat Tak Bisa Diakses, Disdikbudpar Jateng: Tidak Error, Ada Maintenance

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPMB: Suasana proses verifikasi berkas SPMB 2025 di SMAN 12 Semarang baru-baru ini. SPMB 2025 Jawa Tengah yang berlangsung sejak 14 Juni lalu sempat mengalami kendala sehingga tidak bisa diakses. (TRIBUN JATENG/F ARIEL SETIAPUTRA)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Proses pendaftaran pada Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB) 2025 Jawa Tengah yang berlangsung sejak 14 Juni lalu sempat mengalami kendala sehingga tidak bisa diakses.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata (Disdikbudpar) Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini menjelaskan, yang terjadi bukan error melainkan perbaikan sistem pada aplikasi SPMB alias maintenance.

Hal itu dilakukan untuk lebih mengoptimalkan sistem pada aplikasi SPMB 2025 demi lancarnya proses pendaftaran yang masih akan berlangsung hingga 18 Juni mendatang.

Baca juga: Server Padat, Orang Tua Diminta Tenang Saat Daftar SPMB 2025

Disampaikan Syamsudin, proses maintenance hanya berlangsung sebentar.

Setelah itu aplikasi SPMB kembali berjalan normal.

Dia juga menyebut pada Minggu (15/6) sudah tidak lagi ditemukan kendala lemot pada aplikasi SPMB.

"Kemarin tidak error, cuma traffic lalu lintasnya padat kan.

Semua mengakses.

Kita maintenance ditambah optimalisasinya.

Memang maintenance butuh waktu," kata Syamsudin, Minggu (15/6/2025) malam.

Dia menjelaskan saat terjadi maintenance, pihaknya juga memberikan informasi kepada masyarakat.

"Masyarakat juga sudah kita info, bahwasanya mohon untuk stanby dulu karena sedang kita maintenance.

Semua mengakses disitu jadi kami harus meningkatkan performa," terangnya.

Di sisi lain, Syamsudin menyampaikan bahwa pihaknya tetap membuka posko layanan di kantor Disdikbudpar Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, dalam proses pendaftaran SPMB ini masih ditemukan orang tua calon murid (CMB) yang mengira pendaftaran sekolah wajib datang ke sekolah pilihan.

Hal itu diungkap Ketua SPMB SMAN 1 Semarang, Budi Handoyo saat ditemui di sekolah tersebut.

Padahal, setelah tahapan verifikasi berkas yang memang mewajibkan CMB datang langsung ke sekolah untuk melakukan pencocokan data, pada tahapan pendaftaran sekolah ini, hanya dilakukan secara online.

"Karena sebetulnya proses pendaftaran ini kan secara online.

Tapi kita sesuai dengan arahan dinas, bahwa kami tetap standby bilamana ada yang datang dan seterusnya.

Karena beberapa para orang tua CMB taunya lewat sekolah mendaftarnya," kata Budi.

Dia menyebut, pihak sekolah tetap menyarankan untuk melakukan pendaftaran via online secara mandiri.

Dengan begitu, segara berkas soft file dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran sekolah akan tersimpan di dokumen handphone masing-masing CMB.


"Kita tetap sarankan untuk online biar nanti mereka lebih mudah mereka pindah sekolah, pindah jalur, sehingga mereka tidak bergantung pada sekolah.

Sekaligus juga, berkas untuk pendaftaran sekolahnya filenya bisa tersimpan di dokumen di HP mereka.

Karena itu menjadi penting ketika nanti daftar ulang," tandas Budi. (arl)

Baca juga: 320.524 Calon Siswa Bakal Bersaing Masuk SMA SMK Negeri di Jawa Tengah Pada Proses SPMB

Berita Terkini