TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Tidak membutuhkan waktu yang lama.
Sekitar 10 tahun ke depan, Dukuh Tanggultlare, Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara terancam hilang jika bencana abrasi tidak segera ditanggani.
Petinggi Desa Tanggultlare, Kosnadi menyampaikan akibat abrasi dari bibir pantai Desa Tanggultlare
Menurutnya, sekitar 2 Kilometer sebenarnya dulu ada Dukuh Tanggul.
Namun, saat ini Dukuh Tanggul sendiri sudah menjadi lautan akibat abrasi.
Bencana abrasi sudah melanda Desa Tanggultlare sejak tahun 1988.
Waktu itu ada sekiranya 150 KK yang terpaksa berpindah lantaran rumahnya sudah tergenangi air rob.
"Wilayah sini 2 km sampai ke barat, karena abrasi dulu Dukuh tanggul 2 km dari sini. Kena abrasi makanya direlokasi pindah. Abrasi sejak tahun 1988 di relokasi," kata Kosnadi kepada Tribunjateng, Kamis (19/6/2025).
Menurutnya jika bencana abrasi tidak segera tertanggani dengan baik, tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dukuh Tanggultlare berada berdekatan dengan bibir pantai sekiranya 200 meter juga bisa terdampak abrasi, sehingga harus di relokasi.
Baca juga: Ganasnya Abrasi di Desa Tanggultlare Jepara, Terjadi Sejak 1984, Sejumlah Wilayah Lenyap
Padahal di Dukuh Tanggultlare ada sekiranya 250 KK dengan 750 jiwa.
"Dukuh terdekat pesisir 200 meter dari bibir pantai karena di relokasi.Kalau tidak ada penanganan secara khusus, mungkin sekiranya 10 tahun bisa hilang dukuh tanggultlare," ujarnya.
Ia menyebutkan untuk dampak abrasi pertahunnya bisa ada 50 meteran.
Melihat ancaman itu, Petinggi Desa Tanggultlare meminta Pemkab maupun pemerintah pusat bisa segera menanggani permasalahan abrasi di Kabupaten Jepara.
Bagi dia, segala penangganan abrasi seperti pembangunan tanggul laut, hingga sabuk laut dan pemecah ombak memang di butuhkan di pesisir Desa Tanggultlare.