Sumardiyono selaku dosen pembimbing juga mendapatkan informasi kembali, pengakuan dari mahasiswi yang bersangkutan.
Bahwa ada keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri saat meminta tandatangan pengesahan skripsi pasca ujian skripsi.
Sehingga Sumardiyono kemudian menguatkan Devita bahwa apa yang sudah dicapai hingga saat ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan.
Devita berjanji untuk berusaha membahagiakan keluarga, pembimbing, dan institusi UNS dengan melanjutkan hidup dan menghindari keinginan bunuh diri.
"Mahasiswi yang bersangkutan telah menyelesaikan ujian Skripsi dan menyelesaikan proses revisi, sehingga hanya tinggal mengurus administrasi wisuda.
Mahasiswi yang bersangkutan memiliki IPK 3.8 dan merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIP K (Kartu Indonesia Pintar – Kuliah). Dengan demikian peristiwa dugaan percobaan bunuh diri mahasiswi UNS tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS melainkan terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan yang dialami mahasiswi yang bersangkutan," pungkas Agus dalam keterangan tertulisnya. (waw)
Aksi nekat dilakukan seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS).
Mahasiswi berinisial X terjun ke Bengawa Solo, Selasa (1/7/2025).
Sosok korban diungkap oleh salah seorang temannya.
Almira mengatakan, dari pembicaraannya dengan teman lain, disebutkan bahwa X terakhir masih konsultasi dengan dosennya.
“Dengar-dengar konsultasi terakhir konsultasi sama dosennya.
Sepertinya ya (terkait skripsi) soalnya seumuran sama saya di semester 8,” ungkapnya.
Korban juga mengunggah story instagram tentang layanan konsultasi ke psikologi.
“Terakhir kali dia buat story Instagram itu tentang konsultasi ke psikolog,” tuturnya.
Namun, dirinya tak tahu-menahu masalah apa yang sedang dialami korban hingga akhirnya melakukan tindakan tersebut.
Menurutnya, korban sosok yang cukup tertutup dan pendiam.