Ujungnya pasar menjadi sepi pengunjung, seperti yang terjadi di banyak pasar tradisional Kota Semarang,” jelasnya.
Ia mendorong perlunya perencanaan ulang terhadap revitalisasi pasar tradisional.
“Saya minta agar ada optimasi dan rehabilitasi menyeluruh terhadap prosedur pengelolaan pasar tradisional.
Kita harus punya konsep yang jelas, pasar seperti apa yang ingin kita wujudkan agar benar-benar menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ujarnya.
Seiring hal itu, Dini menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Semarang, khususnya di sektor perdagangan dan jasa.
Menurut Dini, sektor perdagangan dan jasa harus menjadi motor utama penggerak ekonomi kota.
Ia menekankan pentingnya menjadikan Kota Semarang lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Yang perlu kita pikirkan bukan hanya jumlah wisatawan yang datang ke Semarang, tapi bagaimana agar mereka tinggal lebih lama di Kota Semarang.
Dengan begitu, hotel-hotel akan bergeliat, ekonomi kreatif semakin tumbuh, dan perputaran uang semakin besar,” imbuhnya. (*)
Baca juga: Wali Kota Semarang Paparkan Keberhasilan Program Layanan PAUD di Konferensi Asia Pasifik