Sementara identitas Vara telah dikonfirmasi sebagai rekan kerja Arya Daru di Kemlu, keberadaan dan latar belakang Dion hingga kini masih menjadi tanda tanya besar.
Polisi belum memberikan penjelasan resmi siapa Dion sebenarnya.
Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim, bahkan secara terbuka mempertanyakan peran Dion dalam kasus ini.
Ia menduga Dion bisa saja termasuk salah satu dari dua saksi yang belum hadir dalam pemeriksaan dari total 26 saksi yang dikumpulkan penyidik.
“Siapa D yang di Grand Indonesia itu? Apakah dia termasuk saksi yang belum hadir? Ini perlu ditelusuri,” ujar Yusuf.
Spekulasi publik terus berkembang karena sosok Dion tidak disebutkan secara detail dalam rilis resmi Polda, berbeda dengan Vara yang diungkap sebagai pegawai Kemlu.
Banyak pihak menilai kehadiran Dion di momen terakhir Arya Daru dapat menjadi kunci penting dalam mengungkap motif atau rangkaian kejadian menjelang kematian korban.
Belum jelas apakah Dion mengetahui sesuatu yang signifikan atau hanya sebatas teman yang ikut berbelanja.
Namun mengingat perannya yang terekam dalam CCTV, Dion diyakini memegang informasi penting.
Ingin Bunuh Diri
Polisi mengungkap isi surat elektronik atau email yang pernah dikirimkan diplomat Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan, kepada salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan bagi orang-orang dengan kondisi tertekan secara emosional dan memiliki kecenderungan bunuh diri.
Email tersebut menjadi salah satu bukti penting dalam penyelidikan kasus kematian Arya Daru, yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Email Tahun 2021: Dorongan Bunuh Diri Semakin Kuat
Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto, menjelaskan bahwa email yang dimaksud dikirim Arya Daru pada tahun 2021.
“Di email pada 2021, pada intinya dari 9 segmen (email yang dikirim) itu bahwa korban ini sedang bercerita dengan badan amal itu ketika melihat gedung tinggi pengin mencari cara untuk loncat dari atas. Kemudian kalau melihat pantai pengin menenggelamkan diri,” kata Saji di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).