Isi surel itu menggambarkan kondisi psikis Arya yang sangat tertekan. Email-email tersebut ditulis dengan jujur mengenai dorongan untuk mengakhiri hidup, terutama ketika ia melihat tempat-tempat tertentu yang memicu impuls bunuh diri.
Dua Periode Pengiriman: 2013 dan 2021
Masih menurut Ipda Saji, penyidik menemukan dua periode waktu pengiriman email terkait niatan bunuh diri, yang dikirim melalui akun Yahoo milik Arya Daru.
“Kami temukan di akun Yahoo-nya yang dikirim pada tahun 2013 sebanyak 11 segmen. Di tahun 2021 itu 9 segmen,” jelas dia.
Dengan total 20 segmen email dalam dua rentang waktu berbeda, penyidik menyimpulkan bahwa keinginan untuk bunuh diri sudah ada sejak lama dan berulang.
Bukti Pendukung Dugaan Bunuh Diri
Isi email-email tersebut memperkuat dugaan bahwa Arya Daru meninggal karena bunuh diri, bukan karena tindakan kriminal. Hal itu sejalan dengan hasil penyelidikan forensik, kondisi di tempat kejadian perkara (TKP), serta barang bukti yang ditemukan.
Arya ditemukan dengan kepala terlilit lakban dan wajah tertutup plastik di atas tempat tidur di kamar kosnya. Namun, tak ditemukan tanda kekerasan fisik, pintu terkunci dari dalam, dan semua barang berharga utuh.
Selain itu, sidik jari yang menempel pada lakban juga dinyatakan milik Arya sendiri, berdasarkan hasil pemeriksaan tim Pusident Bareskrim Polri.